Awal dan Akhir Waktu Shalat Maghrib

Writed by:  Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Awal dan Akhir Waktu Shalat Maghrib

Umat Islam sudah sepakat bahwa shalat lima waktu memiliki ketentuan waktu yang harus dilaksanakan. Dalil mengenai hal ini adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala, ”Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [QS. An_Nisa’ (4): 103]

Berikut ini adalah ketentuan waktu shalat-shalat tersebut dan penjelasan tentang tanda-tandanya:

3. Waktu Shalat Maghrib

Pada asalnya, kata maghrib diambil dari kata gharabat asy_syams berarti jika matahari sudah terbenam. Dalam bahasa kata ini dipakai untuk menyebut waktu dan tempat terbenamnya matahari, serta shalat yang dikerjakan pada waktu tersebut. [Lihat kitab Al_Mishbah Al_Munir; dan kitab Kasyaf Al_Qanaa’ (I/253)]

Kata maghrib juga dipakai untuk menyebut waktu Isya’. Tetapi sebutan ini kurang disukai, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kitab hadits Ash_Shahihain: ”Jangan sampai orang-orang Arab Badui mempengaruhi kalian dalam menamakan shalat Maghrib. Sebab orang-orang Arab Badui mengatakan Maghrib itu adalah Isya’.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]

Awal waktu Maghrib, menurut ijma’ (kesepakatan) ulama bahwa awal waktu Maghrib adalah jika matahari tenggelam dengan sempurna. Pemandangan seperti ini terlihat jelas jika dilihat dari padang pasir. Adapun di daerah penggunungan dapat diketahui dengan hilangnya cahaya yang ada di puncak-puncak gunung, serta datangnya kegelapan dari arah timur yang disertai dengan munculnya bintang-bintang. [Lihat Muhammad Asy_Syaukani, Nailul Authar (II/605); Ibnu Qudamah, Al_Mughni (I/381); dan lihat juga kitab Al_Badai’ (I/123)]

Akhir waktu Maghrib. Ada dua pendapat ulama dalam menetapkan batas akhir waktu shalat Maghrib:

Pertama, bahwa Maghrib hanya memiliki satu waktu, yaitu setelah terbenam matahari lebih kurang selama seseorang bersuci lalu menutup auratnya, mengumandangkan adzan, dan melaksanakan shalat. Ini adalah pendapat madzhab Imam Malik, Asy_Syafe’i, dan Al_Auza’i. Mereka berhujjah dengan hadits yang menyebutkan Jibril mengimami Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa pada hari pertama dan kedua, Jibril shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu yang sama. Dan juga berda-sarkan hadits dari Suwaid bin Ghaflah, ia berkata: Aku pernah mendengar –

Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Laksanakanlah shalat ini ketika jalan masih terlihat terang, yaitu shalat Maghrib.” [Sanad hadits ini hasan, diriwayatkan oleh Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah (I/335)]

Kedua, bahwa waktu Maghrib berakhir ketika syafaq yang ada di ufuq sudah hilang. Ini adalah pendapat Imam Ahmad, Ats_Tsauri, Ishaq, Abu Tsaur, ashabur ra’yi, dan sebagian dari pengikut madzhab Asy_Syafe’i. Pendapat ini dibenarkan oleh Imam An_Nawawi, dan dipilih oleh Ibnul Mundzir.

Penulis berkata, “Dari dua pendapat di atas, pendapat yang paling rajih (kuat) dan benar adalah pendapat kedua, yang mengatakan bahwa akhir waktu shalat Maghrib adalah ketika syafaq di ufuq sudah hilang.” Hal ini berdasarkan dalil-dalil berikut ini:

  • Hadits dari Ibnu Amr dengan sanad marfu’, “Dan waktu shalat Maghrib selama cahaya syafaq belum hilang…” [Lihat Abu Malik Kamal bin As_Sayyid Salim, Shahih Fiqih Sunnah, hal. 369]
  • Hadits dari Abu Musa mengenai orang yang bertanya tentang waktu-waktu shalat, yang di dalamnya disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat Maghrib pada hari pertama ketika matahari terbenam, dan pada hari kedua beliau mengakhirkan shalat Maghrib ketika cahaya syafaq mulai hilang. [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim, At_Tirmidzi, dan An_Nasa’i (I/258)]
  • Hadits dari Zaid bin Tsabit bahwa ia pernah berkata kepada Marwan, “Mengapa kamu hanya membaca qushar mufashshal (surat-surat pendek) pada shalat Maghrib? Padahal dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca thulai ath_thulain (surat-surat panjang), yaitu surat Al_’Araf.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari, An_Nasa’i; dan Ahmad (V/188)]

Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dengan membaca huruf demi huruf secara jelas dan tartil disertai dengan penyempurnaan ruku’ dan sujudnya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu shalat Maghrib hingga hilangnya cahaya syafaq.

  • Hadits dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Apabila makan malam sudah terhidang, maka santaplah se-belum kalian melaksanakan shalat Maghrib dan jangan kalian terburu-buru menyantapnya.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]

Hadits di atas jelas sekali menunjukkan bolehnya menunda shalat Maghrib setelah makan malam sejak masuknya waktu shalat Maghrib.

  • Hadits dari Mu’adz bin Jabal bahwa ia shalat Maghrib bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian kembali kepada kaumnya untuk mengimami mereka (shalat Maghrib). [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]

4 Comments

  1. apakah batas waktu sholat magrib setelah adzan ‘isya berkumandang?
    dan bagaimana bila dihadapkan pada 2 masjid yang memulai azan nya tidak berbarengan ada yang duluan dan yang belakangan, manakah yang diambil sebagai pedoman habisnya sholat magrib?
    mohon infonya.
    thx

  2. Wass…Batas wktu shlat maghrib adalh ketika masuk awal waktu shalat isya’, bukan sesudah adzan maghrib (mgkin maksudnya ketika adzan shalat isya’ dikumandangkn, dan ini adalah benar), karena awal waktu shalat Isya’ dimulai sejak hilangnya cahaya syafaq, yaitu cahaya merah.

    Adapn masalh antum tentg 2 adzan yg berbeda waktu, ahsan(bagus)nya kalau mampu anda melihat cahaya syafaq (cahaya merah) di langit, karna sebenarnya waktu shalat itu ditentukan oleh peredaran matahari bukan perkiraan jadwl shalat. Tp klu tidak cukp pedomani masjid yg biasa tempt kita shalt. wallahu ‘alam

  3. assalaamu’alaikum wr.wb…
    salam kenal dari saya…
    memang saat ini ternyata jadwal shalat di indonesia ada yang salah..
    kayak sholat subuh yang terlalu pagi (lihat di google:shalat shubuh terlalu pagi)
    jadi sekarang ragu thd jadwal shalat d indonesia

    wassl.wr.wb

  4. Undeniably consider that which you stated.
    Your favourite reason seemed to be at the net the easiest thing to consider of.
    I say to you, I definitely get annoyed while other folks think about worries
    that they plainly do not understand about. You controlled
    to hit the nail upon the top and defined out the whole thing with no need side-effects
    , people can take a signal. Will likely be back to get more.
    Thank you

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s