Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Bacaan Pada Setiap Rakaat Shalat Sunnah Witir
Untuk shalat sunnah witir yang 3 rakaat, maka pada rakaat pertamanya dibaca surat Al_A’laa ayat 1-19 yang artinya sebagai berikut ;
- Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha Tingi,
- Yang Menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
- Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
- Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
- Lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
- Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa,
- Kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
- Dan kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah,
- Oleh sebab itu berikanlah peringatan Karena peringatan itu bermanfaat,
- Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,
- Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.
- (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka).
- Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
- Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
- Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.
- Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
- Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
- Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
- (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa. [QS. Al_A’laa (87): 1-19]
Pada rakaat keduanya di baca surat Al_Kaafiruun ayat 1-6 yang artinya adalah sebagai berikut :
- Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
- Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
- Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
- Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
- Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
- Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” [QS. Al_Kaafiruun : 1-6]
Kemudian pada rakaat ketiga dibaca surat Al_Ikhlash ayat 1-4 yang artinya adalah sebagai berikut :
- Katakanlah: “Dia_lah Allah, yang Maha Esa.
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
- Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
- Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” [QS. Al_Ikhlash (112): 1-4]
Hal ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu ia men- ceritakan bahwa biasaanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu witir membaca, “Sabbihisma Rabbikal A’la; Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun. Dan pada rakaat ketiga Qul Huwallahu Ahad. Masing_masing pada satu rakaat.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh At_Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An_Nasa’i]