Pengertian Shalat Tarawih

Writed by:  Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Pengertian Shalat Tarawih

Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al_Qahthani dalam kitab Shalatut Tathawwu’ Mafhum wa Fadhailu wa Aqsam wa Anwa’ wa Adab fi Dhau’i Al_Kitabi wa As_Sunnati mengatakan bahwa dinamakan sebagai shalat tarawih (shalat santai), karena para sahabat ketika itu biasa beristirahat setelah empat rakaat.

Shalat tarawih adalah shalat malam di bulan Ramadhan, dan dikerjakan pada awal malam. Disebut sebagai shalat santai di bulan Ramadhan, karena mereka biasa melakukan istirahat setiap selesai dua kali (2x) salam. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu ’anha ketika ditanya, ”Bagaimana shalat yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pada malam bulan Ramadhan?” Aisyah menjawab, ”Rasulullah tidak pernah melakukan lebih dari 11 rakaat di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Beliau shalat 4 rakaat, tidak usah ditanyakan tentang bagus dan panjangnya. Kemudian shalat 4 rakaat lagi, dan jangan ditanyakan tentang bagusnya dan panjangnya. Kemudian shalat 4 rakaat lagi, dan jangan ditanyakan tentang bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan oleh Al_Bukhari dalam kitab At_Tahajjud, hadits no. 1147; dan Muslim dalam kitab Shalatul Musafirin, hadits no. 738]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al_’Utsaimin dalam kitab Asy_Syahrul Mumti’, hal. 4/66 menjelaskan bahwa perkataan Aisyah, ”…..beliau shalat 4 rakaat, kemudian shalat lagi 4 rakaat,” menunjukkan bahwa ada pemisah antara 4 rakaat pertama dengan 4 rakaat kedua dan 3 rakaat terakhir. Pada masing_masing 4 rakaat, beliau melakukan salam setelah dua rakaat.

Hal ini berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu ’anha yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan shalat pada malam hari 11 rakaat, dan berwitir satu rakaat di antaranya. Dalam lafaz lain disebutkan, ”Pada setiap 2 rakaat, beliau salam dan berwitir di akhirnya satu rakaat.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim]

Penulis berkata, ”Berdasarkan penafsiran dari hadits pertama di atas, maka hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan salam setelah 2 rakaat. Sebagaimana sabda beliau juga bahwa shalat malam itu hanya dua_dua rakaat.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Imam Al_Bukhari dan Imam Muslim]

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s