Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Waktu Pelaksanaan Shalat Tarawih
Syaikh Muhammad bin Shalih Al_’Utsaimin dalam kitab Syarah Al_Mumti’ mengatakan bahwa waktu melakukan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya dan shalat rawatibnya (shalat sunnah ba’da isya).
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
Jumlah rakaat shalat tarawih tidak memiliki batasan yang tidak boleh dilakukan selainnya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam hanya menyatakan, ”Shalat malam itu hanya dua_dua rakaat. Bila salah seorang di antaramu khawatir kedapatan waktu Shubuh, hendaknya ia shalat satu rakaat sebagai witir bagi shalat yang telah ia kerjakan.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Fatwa_Fatwa, hal. 23/112-113; dan juga Ash_Shan’ani dalam kitab Subulussalam, hal. 3/20-23 menuturkan bahwa bila hendak melakukan shalat 20 rakaat dan berwitir 3 rakaat; atau shalat 30 rakaat dan berwitir 3 rakaat; atau bila mau shalat 41 rakaat, maka tidak ada masalah.
Penulis berkata, ”Akan tetapi yang paling afdhal adalah yang dilakukan oleh Rasulullah, yaitu 11 rakaat atau 13 rakaat.” Hal ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhu yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan shalat malam 13 rakaat.
Hal ini juga berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al_Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu ’anha bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tidak pernah melakukan lebih dari 11 rakaat, di dalam atau di luar bulan Ramadhan.
Dengan demikian, inilah jumlah yang paling sempurna dan paling utama. Namun bila melakukan lebih dari itu, maka tidak ada masalah berdasarkan sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bahwa shalat malam itu hanya dua_dua rakaat, dan bila salah seorang di antara kamu khawatir kedapatan waktu Shubuh, hendaknya ia berwitir satu rakaat, sebagai witir dari shalat yang kalian lakukan.
Penulis berkata, ”Persoalan dalam hal ini memang luas. Akan tetapi yang paling afdhal adalah 11 rakaat.” Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq, dan Dia_lah yang Maha Suci.