Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Witir

Writed by:  Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Witir

Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al_Qahthani dalam kitab Shalatut Tathawwu’ Mafhum wa Fadhailu wa Aqsam wa Anwa’ wa Adab fi Dhau’i Al_Kitabi wa As_Sunnati mengatakan bahwa shalat sunnah witir dikerjakan di seluruh waktu malam hari setelah shalat Isya, dengan rincian sebagai berikut :

1. Waktu witir secara menyeluruh, antara habis Isya hingga terbit fajar.

Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Amru, dari Abi Bashrah Al_Ghifari, dan Nabi diriwayatkan bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan shalat bagimu, yaitu shalat witir, lakukanlah shalat itu antara waktu Isya hingga waktu fajar.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ahmad dalam kitab Al_Musnad, hal. II/180, 206, dan 208]

Ibnu Qasim dalam kitab Hasyiyah Ar_Raudh Al_Murabba’, hal. II/184 memberikan penjelasan terhadap hadits di atas, bahwa waktu shalat sunnah witir adalah antara shalat Isya hingga waktu fajar. Baik ketika seorang muslim shalat Isya pada waktunya, atau ketika ia menjamaknya dengan shalat maghrib dalam bentuk jamak taqdim. Sesungguhnya waktu witir itu sudah masuk ketika seseorang sudah shalat Isya.

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan batasan akhir shalat sunnah witir. Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu diriwa yatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lakukanlah shalat witir sebelum tiba shubuh.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Lakukan lah shalat witir sebelum waktu shubuh.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Al_Musafirin, hadits no. 754]

Dengan demikian, berdasarkan hadits_hadits di atas, maka menjadi jelaslah bahwa waktu shalat witir dimulai dari usai shalat Isya, dan berakhir pada waktu fajar.

2. Witir sebelum tidur dianjurkan bagi orang yang memperkirakan tidak akan bangun malam.

Di antara dalil_dalil yang membuktikan bahwa shalat witir dapat dikerjakan tergantung dengan kondisi seseorang dan kemampuannya adalah hadits dari Abu Qatadah, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada Abu Bakar: Kapan engkau biasa berwitir? Abu Bakar menjawab: Aku berwitir di awal malam. Beliau lalu bertanya kepada Umar: Kalau engkau kapan biasa berwitir? Umar menjawab: Di akhir malam. Maka beliau bersabda kepada Abu Bakar: Abu Bakar telah mengambil jalan dengan kehati_ hatian. Beliau juga bersabda kepada Umar: Umar telah mengambil jalan dengan kekuatan.” [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Al_ Witr, hadits no. 1434, dishahihkan oleh Al_Albani dalam kitab Shahih Sunan Abu Daud, hal. I/268]

3. Witir diakhir malam lebih baik bagi orang yang yakin akan bangun malam.

Hal ini berdasarkan hadits dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia men-ceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barangsiapa takut tidak bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan barangsiap bertekad untuk bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di akhir malam. Sesungguhnya shalat di akhir malam itu disaksikan oleh malaikat, dan itu lebih utama.” [hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shalatul Musafirin, hadits no. 755]

Ibnu Atsir dalam kitab Jami’ul Ushul, hal. IV/58 memberikan penjelasan terhadap hadits tersebut bahwa shalat witir di akhir malam itu disaksikan oleh malaikat rahmat. Ada juga yang berpendapat bahwa disaksikan di situ maksudnya disaksikan oleh para malaikat siang dan malaikat malam, disaksi kan oleh sebagian mereka dalam keadaan melambung dan oleh malaikat lain dalam keadaan turun.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s