Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
3. Metode Demontrasi dan Eksperimen
Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah : metode mengajar dengan menggunakan alat peragaan (meragakan), untuk memperjelas suatu pengertian, atau untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu kepada siswa. To Show atau memperkenalkan/ mempertontonkan.
Kalau demonstrasi titik tekanannya terletak pada memperagakan, bagaimana jalannya proses tertentu. Maka pada eskperimen adalah melakukan percobaan/ praktek langsuang atau dengan cara meneliti dan mengamati secara seksama. Dalam pelaksanaan kedua metode ini dapat dipakai bersama-sama/bergantian.
Metode demonstrasi dalam pelaksanaannya antara lain dapat digunakan dalam menyampaikan bahan pelajaran fiqih, misalnya bagaimana berwudlu’ yang benar, bagaimana cara mengerjakan salat yang benar, baik itu shalat wajib lima waktu sehari semalam maupun salat sunat seperti salah jenazah, salat sunat istiqarah, tahajjud, istisqa dan lain-lain sebagainya. Sebab kata demontrasi terambil dari Demonstrastion = to show (memperagakan/memperlihatkan) proses kelangsungan sesuatu.
Sedangkan pada metode eksperimen, dapat menjelaskan misalnya, untuk menentukan/meneliti kadar tanah atau debu yang dapat dijasikan “Tayamum” sebagai pengganti air juga dapat meneliti makanan dan minuman yang mungkin memiliki unsur dan kadar minyak babi, tentunya hal ini dapat melihat/meneliti label surkning makanan seperti : roti kaleng, susu dan makanan-makanan yang lain yang banyak mengandung protein nabati atau hewani. Demikian juga halnya dengan minuman-minuman keras yang mengandung alkohol, yang justru dapat membahayakan bagi kesehatan dan kecerdasan otak manusia itu sendiri. Dan terlarang menurut syariat dan ajaran agama Islam. Dan hal ini yang sama dapat pula mendemonstrasikan bagaimana mencoba praktik mengajar di depan kelas bagi calon-calon guru, praktek ibadah pada metode demonstrasi. Dan lain sebagainya. Eksperimen misalnya : mencoba hafalan ayat-ayat Al-Qur’an, mencoba menuliskan yang benar dan sebagainya. Metode demontrasi dan eksperimen tepat digunakan apabila :
- Dimaksudkan untuk memberikan keterangan dan keterampilan tertentu kepada anak didik
- Untuk memudahkan penjelasan, hingga mudah dipahami, sebab penggunaan bahasa dalam pengajaran memiliki sifat keterbatasan
- Untuk menghindari verbalisme dalam pengajaran
- Untuk meneliti sejumlah fakta dan obyek tertentu secara seksama
Kebaikan metode demonstrasi
- Perhatian siswa dapat difokuskan kepada titik berat yang dianggap penting bagi guru
- Dengan keterlibatan siswa secara aktif terhadap jalannya suatu proses tertentu melalui pengamatan dan percobaan, siswa mendapatkan pengalaman praktis, yang biayanya bersifat tahan lama
- Menghindarkan pengajaran yang bersifat verbalisme, di mana siswa tidak bisa memahami dan mengerti apa yang diucapkan (pandai mengucapkan tapi tidak mengerti maksudnya), tau bisa membaca Al-Qur’an tetapi tak bisa menulis dengan benar. Guru agama tidak boleh salah-salah menulis ayat Al-Qur’an atau hadits. Karena itu banyak dicoba (anak-anak dieskperimen) oleh guru
- Dapat mengurangi kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca buku, karena siswa telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatan langsung
- Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab di waktu mengamati demonstrasi
Kekurangan metode demonstrasi
- Dalam pelaksanaannya demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang, sehingga dapat menyita waktu yang cukup banyak
- Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga yang tidak sedikit (jika memakai alat-alat yang mahal)
- Tidak semua hal yang dapat didemonstrasikan di dalam kelas. Hal ini dapat terjadi misalnya bila alat-alat peraga demonstrasi sangat besar/berat, atau berada di tempat jauh. Dalam bidang agama masalah Tauhid atau keimanan misalnya sulit diterapkan melalui metode ini. Sebab masalah keimanan bersifat abstrak, dan tidak dapat divisualisasikan
- Demosntrasi akan menjadi tidak efektif siswa tidak turut akatif dan suasana gaduh
Cara merencanakan demonstrasi yang efektif :
- Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapan atau kegiatan yang hendak dicapai
- Menetapkan garis besar langkah-langkah demosntrasi yang akan dilaksanakan (bila diperlukan adakanlah terlebih dahulu uji coba, sebelum didemosntrasikan di depan kelas)
- Memperhitungkan waktu yang akan diperlukan, termasuk waktu siswa untuk bertanya, memberi komentar, kesimpulan serta catatan yang diperlukan
- Selama demonstrasi berlangsung kita dapat mengajukan pertanyaan, apakah keterangan itu dapat didengar oleh siswa dan apakah alat sudah ditempatkan pada posisi yang tepat? Dan lain sebagainya
- Menetapkan rencana penelitian, mengenai hasil yang dicapai melalui demonstrasi
- Dapat merekam kembali/mengulangi kembali proses demosntrasi, jiak siswa merasa belum paham/mengerti tentang masalah yang dibicarakan
Keunggulan-keunggulan Metode Eksperimen :
- Melalui eksperimen siswa dapat menghayati sepenuh hati dan mendalam, mengenai pelajaran yang diberikan
- Siswa dapat aktif mengambil bagian untuk berbuat bagi dirinya, dan tidak hanya melihat orang lain, tanpa dirinya melakukan
- Siswa dapat aktif mengambil bagian yang besar, untuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara berpikir ilmiah. Jal ini dilakukan melalui pengumpulan data-data observasi memberikan penafsiran serta kesimpukan, yang dilakukan oleh siswa itu sendiri
- Kemungkinan kesalahan dalam mengambil kesimpulan dapat dikurangi, karena siswa mengamati langsuang terhadap suatu proses yang menjadi obyek pelajaran atau mencoba melaksanakan sesuatu
- Siswa mendapatkan pengalaman langsung dan praktis dalam kenyataan sehari-hari yang sangat berguna bagi dirinya
Kelemahan-kelemahan metode eksperimen
- Apabila sarana tidak tersedia atau kurangmemadai, maka proses jalannya eksperimen akan menjadi tidak efektif
- Metode ini dilaksanakan bila siswa belum matang untuk melaksanakan eksperimen. Hal ini berarti melaksanakan eksperimen memerlukan ketrampilan yang mahir dari pihak gurunya
- Memerlukan waktu yang panjang/lama. Keterbatasan waktu dalam eksperimen dapat berakibat terputusnya pemahaman siswa, terhadap topik yang menjadi pokok bahasan. Dan ini bertujuan pengajaran tidak tercapai dengan baik
- Memerlukan keterampilan/kemahiran dari pihak guru dalam menggunakan serta membuat alat-alat eksperimen
- Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin misalnya. Cenderung memadang metode eksperimen sebagai suatu pemborosan dan memberatkan
Saran-saran dalam melaksanakan eksperimen
Agar eksperimen dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai secara baik pula, maka perlu diperhatikan saran-saran berikut ini antara lain :
- Perlu menjelaskan tujuan yang akan dicapai melalui eksperimen kepada siswa
- Menjelaskan prosedur/langkah-langkah yang akan ditempuh dalam eksperimen serta persiapan alat-alat eksperimen
- Membantu siswa untuk mendapatkan bahan-bahan bacaan serta alat-alat yang akan diperlukan dalam eksperimen
- Setelah eksperimen dilakukan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya dengan membandingkan hasil eksperimen temannya dengan membandingan hasil eksperiman temannya sehingga dapat memberikan peluang untuk saling tukar pendapat dan saling lengkapi-melengkapi kekurangan yang dimilikinya
- Memberikan kesimpulan dan catatan seperlunya terhadap eksperimen yang baru saja dilakukan
- Diharapkan siswa dapat memberikan ikhtisar berupa laporan mengenai hasil eksperimen mereka
Metode kesperimen dan demonstrasi ini sebetulnya telah mempunyai akar tradisi dalam sejarah Islam. Sebagaimana halnya Nabi Muhammad SAW bersabda : “Salatlah kamu sebagaimana akumelakukan salat”. Jadi Rasulullah sendiri telah melakukan demonstrasi, cara salat yang benar untuk diikuti oleh umatnya.
Demikian pula di dalam metode eksperimen para ulama ahli hadits. Misalnya ulama Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah melakukan perjalanan yang panjang mengembara ke suatu kota yang jauh letaknya sekedar untuk mengetahui dan meneliti kebenaran suatu hadits Nabi. Dengan cara meneliti sanad dan rawi hadits tertentu dan akhirnya dapat disimpulkan shahih tidaknya suatu hadits tersebut. Sehingga dikenal hadits shahih Bukhari dan shahih Muslim. Ini berarti metode demosntrasi dan eksperimen memiliki landasan kuat dalam sistem pengajaran Islam.
Assalam.
Terima kasih atas artikelnya.
Pertanyaan saya, perbedaan mendasar antara demonstrasi dan eksperimen itu apa?
terima kasih
Wa’alaikumussalam
Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas kunjungan dan komentarnya plus pertanyaannya 🙂
Perbedaan yang paling mendasar antara metode demontrasi dan eksprimen adalah siapa yang menjadi pelakunya dan apa tujuannya. sebagaimana yang telah kami jelaskan di atas bahwa demontrasi adalah mengajar dengan cara memperagakan suatu alat yang mempunyai fungsi dapat memperjelaskan tentang suatu pengertian terhadap materi yang disampaikan. ini berarti yang menjadi pelaku metode tersebut adalah guru, atau dengan kata lain metode demontrasi belum begitu mendetail.
Akan tetapi, metode eksprimen pelakunya adalah siswa sendiri, dengan tujuan untuk mengetahui secara detail terhadap materi yang disampaikan, bukan hanya sekedar mengetahui dan menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan, tapi lebih dalam lagi.
Sebagai contoh: Materi “SHALAT”, menggunakan metode demontrasi hanya sekedar untuk memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana gerakkan dan bacaan shalat yang benar melalui sebuah peragaan guru atau menggunakan media audio visual. Tapi metode eksorimen sudah pada tahap untuk mengetahui apa manfaat shalat baik bagi fisik (tubuh) maupun manfaat bagi rohani, atau bahwa mencari tahu apa manfaat secara sosial.
demikianlah penjelasan dari kami tentang perbedaan mendasar antara metode demontrasi dan eksprimen. mudah-mudahan bermanfaat. Ws
ada g buku yg khusus membahas masalah metode demonstrasi dan eksperimen? coz saya btuh sX untuk proposal penelitian saya. terima kasih