Metode Diskusi atau Musyawarah

Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
2.  Metode Diskusi atau Musyawarah

Dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam hubungan interaksi edukatif sering dihadapkan kepada berbagai macampermasalahan, yang kadang-kadang tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu cara, akan tetapi memerlukan berbagai macam cara yang terbaik. Tentang sesuatu permasalahan yang sulit disimpulkan sendiri.

Metode diskusi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah, yang mungkin menyangkut kepentingan bersama, dengan jalan muswarah untuk mufakat. Memperluas pengetahuan dan cakrawala pemikiran.

Dengan kata laian metode diskusi yaitu cara bagaimana menyajikan  bahan pelajaran melalui proses pemeriksaan dengan teliti suatu masalah tertentu dengan  jalan bertukar pikiran, bantah membantah dan memeriksa dengan teliti berhubungan yang terdapat di dalamnya : dengan jalan menguraikan, membanding-bandingkan, menilai hubungan itu dan mengambil kesimpulan yang dapat ditarik daripadanya[1]. Bersama-sama melalui diskusi bisa ditemui 2, 3 atau lebih jawaban/kesimpulan, yang semuanya dapat diterima/benar

Adapun masalah-masalah yang baik untuk didiskusikan adalah meliputi sifat-sifat sebagai berikut :

  1. Menarik minat siswa dan sesuai dengan taraf perkembangannya
  2. Mempunyai kemungkinan jawaban lebih dari satu, yang masing-masing dapat dipertahankan kebenarannya
  3. Bila pertanyaan dimaksudkan untuk mencari pertimbangan dan perbandingan daripadanya

Kebaikan dari metode diskusi

  1. Suasana kelas lebih hidup dan dinamis
  2. Mempertinggi pertisipasi siswa, untuk mengeluarkan pendapatnya baik secara individu maupun secara kelompok
  3. Merangsang siswa untuk mencari jalan pemecahan masalah yang dihadapi bersama, dengan cara bermusyawarah dan urun rembuk bersama-sama
  4. Melatih sikap dinamis dan kreatif dalam berpikir
  5. Menumbuhkan sikap toleransi dalam berpendapat maupun bersikap
  6. Hasil diskusi dapat disimpulkan dan mudah dipahami
  7. Memperluas cakrawala dan wawasan berpikir peserta diskusi

Kelemahan-kelemahan metode diskusi

  1. Kemungkinan siswa yang tidak ikut aktif dijadikan kesempatan untuk bermain-main dan mengganggu temannya yang lain
  2. Apabila suasana kelas tidak dapat dikuasai, kemungkinan pengguna waktu menjadi tidak efektif, dan dapat berakibat tujuan pengajaran tidak tercapai
  3. Sulit memprediksi arah penyelesaian diskusi. Hal ini terjadi jika proses jalannya diskusi hanya merupakan ajang perbedaan pendapat yang tidak ada ujung penyelesainnya
  4. Siswa mengalami kesulitan untuk mengeluarkan pendapat secara sistematis. Terutama bagi siswa yang memiliki sifat pemalu dan rasa takut mengeluarkan pendapat
  5. Kesulitan mencari tema diskusi yang aktual, yang hangat dan menarik untuk didiskusikan

Peranan guru atau pimpinan dalam diskusi

  1. Guru atau pimpinan diskusi sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan

Sebagai pimpinan diskusi, ia harus mampu mengatur jalannya diskusi, dan menstimulir para peserta diskusi untuk menyeluarkan pendapatnya

Sebagai pimpinan diskusi, ia memiliki hak untuk :

  1. Mengajukan pertanyaan kepada anggota kelompok tertentu
  2. Mengatur agar tidak semua anggota peserta diskusi berbicara serentak tanpa mengindahkan untuk mengambil bagian berbicara secara bergilir
  3. Mencegah kemungkinan dikuasainya forum diskusi oleh orang-orang tertentu saja. Sehingga tidak adnaya pemerataan berbicara
  4. Memberikan kesempatan kepada siswa yang tidak aktif berbicara, karena malu, atau pendiam agar dapat menyumbangkan buah pikirannya
  1. Guru atau pimpinan diskusi berperan sebagai dinding penangkis

Sebagai pimpinan diskusi, ia selalu menerima pertanyaan-pertanyaan dari peserta diskusi, kemudian pimpinan diskusi mengembalikannya lagi kepada peserta diskusi untuk dipecahkan bersama-sama. Dan menjaga arah diskusi jangan sampai terjadi terjadi debat kusir antara pimpinan dengan peserta diskusi, dan antara diskusi dengan yang lain sesamanya. Akan tetapi perdebatan terjadi dalam batas-batas yang wajar dan argumentatif rasional

  1. Pimpinan diskusi sebagai penunjuk jalan

Sebagai penunjuk jalan pimpinan diskusi dapat memberikan penerangan dan penjelasan, serta meluruskan obyek pembicaraan, bila ada tanda-tanda pembicaraan menyimpang dari tema diskusi semula

Teknik-teknik mengajukan pertanyaan dalam diskusi

  1. Mula-mula diajukan kepada semua siswa, baru kediamuan ditujukan kepada siswa tertentu
  2. Beri waktu siswa untuk berpikir dan menyusun jawabannya
  3. Pertanyaan tidak diajukan berdasarkan urutan absen arau deretan bangku. Tetapi kepada semua siswa, yang telah siap untuk menjawab bahan diskusi

Tujuan metode diskusi

Melalui metode diskusi, tujuan pengajaran selain untuk mencari dan menemukan jawaban yang benar dan setepat-tepatnya juga dimaksudkan untuk :

  1. Dapat menemukan cara baru yang ditempuh dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama
  2. Mengumpulkan fakta dan pendapat-pendapat dari para peserta atau pihak yang dimintai keterangan
  3. Merumuskan hasil diskusi dan kemungkinan tindak lanjut yang dapat direalisasikan

Fungsi diskusi :

  1. Mendorong siswa untuk berpikir dan mengeluarkan pendapatnya dengan dasar argumentasi yang kuat dan akurat
  2. Mengembangkan daya imajinasi dan intuitif serta daya pikir yang kritis
  3. Disamping itu diskusi dapat berfungsi sebagai bahan masukan yang sangat berharga bagi seorang guru atau pimpinan sekolah

Dalam pelajaran agama Islam metode diskusi ini daoat diterapkan dalam mengajarkan pelajaran fikih dan pelajaran sejarah Islam. Dalam pelajaran fikih misalnya kita dapat memilih tema misalnya mengenai : Bagaimana bayi tabung, donor darah / dan donor mata, operasi jantung dan donor ginjal menurut Islam. Dan bagaimana asuransi, Bank, Koperasi dan lain-lainnya menurut Islam. Demikian pula dalam pelajaran sejarah, kita dapat memilih tema, misalnya : bagaimana peranan umat Islam dalam merebut kemerdekaan, dalam menumpas penjajah dan komunis/PKI di masa pra kemerdekaan. Dan dapat pula mendiskusikan peran umat Islam secara global/internasional. Pendek kata tema diskusi harus juga disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan anak didik. Pada kelas-kelas yang masih rendah diskusi dapat dilakukan dengan yang ringan-ringan, sedangkan pada kelas-kelas yang maju/tingkat tinggi, diskusi dapat bersifat abstrak dan problematik pemikiran.

Dalam Al-Qur’an Allah mengajurkan kepada kita untuk berdiskusi dan bermusyawarah secara baik dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi bersama, yang berbunyi :

Maka disebabkan rahmat dari Allah0lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras, lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakanlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertawaqal kepada-Nya (Q.S Ali Imran:159).

Dalam ayat lain juga Allah menegaskan kepada orang yang mengakui dirinya beriman, mendirikan salat serta bagi mereka karenanya mampu mengeluarkan/ menafkahkan sebagian dari hartanya, untuk selalu bermusyawarah dalam urusan mereka. Dengan firmannya yang berbunyi :

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menafkahkan bagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka (Q.S Asy-Syura (Musyawarah) : 38).


[1] Tayar Yusuf. Ilmu Praktek Mengajar, Metodik Khusus Pengajaran Agama. Al-Ma’arif, Bandung, 1985. hlm

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s