Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Sumber: https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/29/metode-audio-visual/
14. Metode Audio Visual
Metode audio visual yaitu : suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat-alat media pengajaran yang dapat memperdengarkan, atau memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga siswa / murid-murid dapat menyaksikan secara langsung, mengamat-amati secara cermat, memegang / merasakan bahan-bahan peragaan itu. Pada setiap kali penyajian bahan pelajaran semestinya guru menggunakan media pengajaran, seperti lembaran balik, papan planel, proyektor, dan lain sebagainya.
Metode audio visual dikenal dengan keharusan penggunaan audio visual aids atau audio visual material. Ketiga istilah (baik audio visual aids, audio visual material, maupun audio visual method) sama-sama menekankan kepada pemberian pengalaman secara nyata kepada anak didik. Dengan melihat langsung, mendengar, meraba, mencium jika perlu, tentang hal-hal yang dipelajari itu.
Jadi inti pengajaran audio visual ini adalah dipergunakan beberapa alat/bahan media pengajaran antar lain melalui film strip, radio, TV, piringan hitam, tape recorder, gambar-gambar peta, dan lain-lain sebagainya. Lebih utama menggunakan benda-benda asli sebagai peraga.
Langkah-langkah yang ditempuh dengan metode audio visual :
- Bendanya yang asli itu perlu diperagakan didepan kelas jika mungkin
- Contohnya dalam ukuran kecil (misalnya miniatur kapal terbang, televisi), dan lain sebagainya
- Foto dari suatu benda, bentuk-bentuk gambar lain atau guru sendiri dapat menggambarnya di papan tulis
- Jika ketiga hal tersebut diatas tidak dapat kita usahakan, maka guru dapat menjelaskan bentuk bendanya, sifat-sifatnya, dengan jalan mendemonstrasikan melalui gerakan tangan, kata-kata atau mimik tertentu, sehingga menarik perhatian anak didik/siswa
Kebaikan metode audio visual :
- Siswa dapat menyaksikan, mengamati serta mengucapkan langsung sekaligus
- Dengan memeragakan bendanya secara langsung tersebut, hal ini sangat menarik perhatian siswa
- Pengetahuan siswa menjadi inegral, fungsional dan dapat terhindar dari pengajaran verbalisme
- Pengajaran menarik minat dan perhatian siswa
Kekurangan metode audio visual :
- Memerlukan waktu dan perencanaan yang matang
- Tugas guru menjadi berat, sebab disamping harus merencanakan materi pelajaran yang akan disajikan juga harus menguasai berbagai alat sarana peragaan / media pengajaran berbagai alat sarana peragaan serta alat komunikasi lainnya.
- Pengadaan alat sarana peragaan memerlukan biaya dan pemeliharaan yang cukup memadai
- Kecenderungan menganggap bahwa pengajaran melalui berbagai macam alat / media pengajaran bersifat pemborosan, bahkan memakan / menyita waktu yang banyak.
Pada pelajaran agama, dengan melalui metode visual ini diharapkan pengajaran menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami serta dihayati. Misalnya pengajaran fiqh, seperti : bagaimana proses mengafani, memandikan mayat / jenazah dengan cara audio visual, atau melalui visualisasi peragaan. Juga dapat diterapkan cara bagaimana proses melaksanakan tawaf. Demikian juga proses pengajaran bahasa Arab melalui alat pendengaran berupa tape recorder. Dan berbagai topik lainnya yang dapat disajikan melalui audio visual tersebut.
setuju nian kalu tiap skolah ado pemblajaran audio visualny, mangke cerdas pule jeme2 Lahat ni, hehe
Penerapan metode audio visual khususnya film, pd siswa sma sngt baik nmun hgga kni msh kurang mndpat perhatian dr bnyk pihak
sebenarnya kalo bisa emang hrus ad metode itu bu..disamping metode fonetik yg selalu dipakai..krn bagi anak2 yg emang gaya belajrnya adlah dgn visual itu sgt membantu(mereka berfikir cendrung otak kanan)..jdi kasian anak2 baru masuk sd jika guru tdk menegnali anknya akan menganggap mereka gagal..pdahal ad anak yg bisa dgn metode fonetik ad yg dgn visual…
ijin copas ya…trmkash…
ijin copas ya….trmksh…