Writed by : Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Sumber : https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/30/metode-inquiry/
16. Metode Inquiry
Inquiry yaitu salah satu metode pengajaran dengan cara guru menyuguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang menimbulkan teka-teki, dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah.
Metode inquiry ditelusuri dari fakta menuju teori. Dengan harapan agar siswa terangsang untuk mencari dan meneliti, serta memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri
Dalam pelaksanaannya metode inquiry dapat dilakukan dengan cara guru membagi tugas meneliti suatu masalah di kelas. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus diselesaikan. Kemudian tugas itu mereka pelajari, mereka teliti, serta dibahas bersama-sama dalam kelompoknya. Setelah dibahas, dan didiskusikan, kemudian masing-masing kelompok itu membuat laporan hasil kerja, dengan cara sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Inquiry juga dapat berjalan dengan cara sebagai berikut guru menunjukkan sesuatu benda/barang, atau buku yang masih asing bagi siswa didepan kelas. Kemudian semua siswa disuruh mengamati, meraba, melihat dan membaca dengan seluruh alat indera secara cermat. Lalu guru memberikan masalah, atau pertanyaan kepada seluruh siswa, yang sudah siap dengan jawaban atau pendapat. Dalam hal ini masalah yang diajukan kepada siswa itu tidak boleh menyimpang dari garis pelajaran yang telah diberikan/direncanakan tersebut, metode ini setingkat lebih maju dari problem solving, karena permasalahannya bersifat penelitian (research).
Keunggulan metode inquiry :
- Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setai pemecahan masalah yang dihadapi
- Membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer pengetahuan pada situasi proses pengajaran
- Mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri
- Menumbuhkan sikap obyektif, jujur dan terbuka
- Situasi proses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis
Kekurangan metode inquiry :
- Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa dengan cara tradisional, merupakan beban yang memberatkan
- Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu yang cukup panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu memerlukan pembuktian secara ilmiah
- Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa cara belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang diberikan oleh gurunya
- Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi justru memerlukan pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya pada pengajaran agama, mengenai keimanan, ibadah dan akhlak
- Metode inquiry ini baru dilaksanakan pada tingkat SLTA, Perguruan Tingi. Dan untuk tingkat SLTP dan tingkat SD masih sulit dilaksanakan. Sebab pad tingkat tersbeut anak didik belum mampu berpikir secara ilmiah, merupakan ciri dari metode inquiry.
Hal-hal yang dapat mempertinggi teknik inquiry :
Agar teknik inquiry dapat dilaksanakan dengan baik, memerlukan kondisi belajar sebagai berikut :
- Menciptakan situasi kondisi yang fleksibel (tidak terlalu kaku) dalam interaksi belajar, dan siswa belajar dari perasaan takut dan tekanan
- Kondisi lingkungan yang dapat memancing gairah intelektual, dan semangat belajar yang tinggi
- Guru mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif dan responsif
wah baru tahu nich… makasih ya…atas infonya
waah sama-sama masss..
metode retensi bisa memperkuat retensi siswa apalagi jika eksplanasi yang dilakukan guru dapat diterima dengan mudah oleh siswa
@cobaberbagi
maksud saya metode inquiry, maaf keliru
dimulai dengan mmetode membaca kreatif juga boleh..tp inquiri cocok untuk pembelajaran sejarah yang berorientasi pada peninggktan kognitif. trim
Metode pembelajaran inquiry dapat diterapkan pada beberapa mata pelajaran lainnya, tidak hanya mata pelajaran Sejarah. thanks
metode ini bs digunakan utk pembelejaran membaca pada mapel bahasa inggris? trims