Haflah Akhirussanah Program Tahfizhul Qur’an Juz Ke-30


Bismillaah..

IMG_20170603_112027Alhamdulillah, tepat pada hari Sabtu, 03 Juni 2017 bertempat di Masjid Agung Al-Muttaqin Kabupaten Lahat telah dilaksanakan kegiatan rutin tahunan SMP Negeri 10 Lahat, yaitu Haflah Akhirussanah Program Tahfizhul Qur’an Peserta Didik Kelas IX Angkatan Ke-9 SMP Negeri 10 Lahat Tahun Pelajaran 2016-2017.

Uniknya, kegiatan ini merupakan inisiatif langsung dari peserta didik kelas IX yang berkoordinasi dengan para wali kelas IX. Kemudian Kepala Sekolah memfasilitasi rapat Komite Sekolah dan OSIS SMP Negeri 10 Lahat bersama orangtua peserta didik kelas IX untuk membahas hal tersebut. Alhamdulillah, dari rapat tersebut disepakati bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara sederhana pada hari Sabtu, 03 Juni 2017 bertempat di Masjid Agung Al-Muttaqin Lahat sekaligus pengumuman kelulusan kelas IX.

Baca lebih lanjut

Suasana Jum’at Berbagi Kelas 7.E Madinah di SMP Negeri 10 Lahat


Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh.

jumat-berbagi-8

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan semesta alam. Kemudian sholawat dan kesejahteraan semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan ummatnya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah, salah satu program keislaman SMP Negeri 10 Lahat yang terus istiqomah diamalkan adalah “Jum’at Berbagi.” Program Jum’at Berbagi di SMP Negeri 10 Lahat dilaksanakan setiap hari Jum’at pada jam istirahat, yaitu pukul 09.50 – 10.10 wib.

Baca lebih lanjut

SMP Negeri 10 Lahat Menyelenggarakan Ulangan Semester Program Muatan Keagamaan


program tahfizhul quran SMPN 10 LahatLAHAT – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sebagian sudah berakhir proses belajar mengajar di tahun pelajaran 2014/2015 ini, namun berbeda dengan SMP Negeri 10 Lahat yang kali masih berlangsung ulangan semester genap untuk program muatan keagamaan.

Saat lahatonline menyambang Sabru (13/6), RIDUAN Waka Kesiswaan mengatakan “Ulangan SMP Negeri 10 Lahat ini ulangan materi reguler yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 13 denngan materi muatan keagamaan seperti halnya materi mengenai setoran hapalan al-Qur’an, Tilawah, Bahasa Arab, dan Muhadharoh. Hal ini sebagai pembeda SMP Negeri 10 Lahat dengan SMP lainnya. Dan ulangan tersebut diikuti pleh siswa kelas 7 dan 8 dengan jumlah siswa 460 sorang” ceritanya.

Ditambahka oleh Riduan, “Dimana SMP Negeri 10 Lahat untuk siswa kelas IX telah berakhir dan juga ada beberapa siswa kita yang telah memasuki ke SMAN melalui jalur prestasi seperti ke SMAN 4 Lahat sebanyak 7 orang siswa, dan ada juga ke SMAN lainnya tinggal tunggu hasil pengumuman test yang berlangsung diselenggarakan tanggal 11 Juni 2015 kemarin. Dan terpaling penting lagi SMP Negeri 10 Lahat akan memprogram kedepan untuk mata pelajaran tahfizhul qur’an untuk tahun pelajaran 2015/2016 nanti akan diajarkan oleh dua guru sekaligus dalam satu pertemuan itu tidak lain bertujuan untuk mencapai target supaya siswa dengan cepatnya menghapal dan bisa membaca Al-qur’an” katanya.

ARIF HIDAYAT, M.Pd.I kepala SMP Negeri 10 LAHAT menambahakan, ”Untuk SMP Negeri 10 Lahat ini telah banyak mengantongi Prestasi Olimpiade berberapa hari lalu kemarin atelit telah berangkat ke Palembang guna mengikuti O2SN. Alhasil kabar terbaik telah didapat oleh atelit SMP Negeri 10 Lahat ini dengan cabang olahraga lompat jauh, tolak peluru, putra putri pencak silat mendapatkan juara 1 dan ada juga di ajang FL2SN puisi juga juara 1 dan diselenggarakan oleh BLH lomba lukis nomo 1 juga diraih oleh siswa SMPN 10 Lahat ini suatu kebanggahan” pungkasnya Arif. (Mirhan)

SMPN 10 LAHAT LAKSANAKAN ULANGAN MATERI REGULER

Lulus SMP Negeri 10 Lahat, Hapal Alquran Juz 30


Logo SMP Negeri 10 Lahat

Logo SMP Negeri 10 Lahat

Sebanyak 130 peserta didik SMP Negeri 10 Lahat tahun pelajaran 2014-2015 dikembalikan kepada orangtua dalam acara pelepasan peserta didik kelas IX angatan ke tujuh di Hotel Grand Zuri Lahat, Sabtu, 30 Mei 2015.

Penuh rasa kebersamaan acara yang dipandu oleh peserta didik dengan nuansa Islami tanpa meninggalkan karakteristik modernisasi saat ini, membuat tamu undangan takjub dan kagum, terlebih Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat mengapresiasi pencapaian sekolah yang memadukan sistem pendidikan dengan organisasi sekolah sehingga keselarasan baik guru, tata usaha, peserta didik dan warga sekolah lainnya terjalin dengan baik dan harmonis.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Drs. Sutoko, M.Si mengatakan, “Saya mengapresiasi pencapaian yang telah dilakukan SMP Negeri 10 Lahat saat ini, selain peletakan pondasi yang kuat hingga saat ini keselarasan sistem kegiatan pembelajaran di sekolah harmonis, terlebih lagi dipadukan dengan nuansa Islam yang kental dalam mendidik anak bangsa.”

Lebih lanjut beliau menyampaikan, “Semoga SMP Negeri 10 Lahat terus dapat bersaing dalam menuju sekolah bernuansa Islami, terlebih lagi apa yang telah dilakukan SMP Negeri 10 Lahat yang telah berhasil meluluskan para peserta didik penghapal Alquran juz 30 – mereka adalah peserta didik yang telah diuji hapalannya secara menyeluruh dan mendapatkan kategori “A”, yaitu hapalan lancar dan bacaan baik sesuai dengan tajwid – ” Selain itu, beliau menuturkan, “Bahwa bagian dari keberhasilan SMP Negeri 10 Lahat dalam mendidik pesera didik adalah adanya gagasan sendiri yang lahir dari peserta didik untuk mengumpulkan seragam sekolah mereka untuk disumbangkan pada yang berhak, terutama untuk keperluan peserta didik kelas VII dan VIII, hal tersebut patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lainnya.” Oleh karena itu, beliau mengajak kita semua untuk bersama-sama mengawal peserta didik untuk membentuk penerus bangsa yang sholeh/sholeha, mandiri, aktif, cerdas dan terampil.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 10 Lahat, Bapak H Arif Hidayat, M.Pd.I mengatakan, “Pelepasan peserta didik kelas IX angkatan ke-VII SMP Negeri 10 Lahat Tahun Pelajaran 2014-2015 telah dibekali dengan pendidikan pengetahuan dan pedoman agama Islam serta diyakini bahwa peserta didik akan lulus 100 persen.”

Bapak H Arif Hidayat, M.Pd.I juga mengatakan, “Selain meluluskan 130 peserta didik, diantaranya sebanyak 11 orang telah khatam menghapal Alquran juz 30. Kita terus berharap peserta didik terus mengembangkan prestasinya, baik prestasi akademik maupun meningkatkan ilmu agama.”

Akhirnya semoga SMP Negeri 10 Lahat menjadi SMP yang terdepan di Kabupaten Lahat, baik bidang akademik maupun nilai-nilai keagamaannya. Amiin!

Pelepasan Peserta Didik Kelas IX Angkatan ke-VII SMP Negeri 10 Lahat


Pelepasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Lahat

Pelepasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Lahat

Bertempat di Hotel Grand Zuri Lahat, Sabtu (30/5/2015) peserta didik kelas IX angkatan ke-VII tahun pelajaran 2014-2015, SMP Negeri 10 Lahat resmi dilepas dengan dikembalikan kepada orangtua masing-masing. SMP Negeri 10 Lahat melepas 130 peserta didik, 11 orang diantara peserta didik tersebut telah khatam menghapal juz 30 (juz ‘amma), dan terendah peserta didiknya telah mampu menghapal 27 surat Alquran dari target hapalan sebanyak 30 surat Alquran, yaitu QS. An-Naas sampai QS. Al-Buruuj.

Suasana acara yang dihadiri wali siswa kelas IX dan tamu undangan, khususnya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, terbalut dalam nuansa keakraban silaturrahim, terlebih lagi menampilkan berbagai suguhan menarik dari kemampuan para peserta didik SMP Negeri 10 Lahat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Drs. Sutoko, M.Si mengungkapkan, “SMP Negeri 10 Lahat adalah salah satu sekolah unggul disamping sekolah lainnya, hal tersebut adalah keberhasilan semua warga sekolah yang berhasil memadukan sistem pendidikan akademik dan nuansa keislaman. Saya apresiasi SMP Negeri 10 Lahat yang telah berhasil memadukan memadukan sistem pendidikan akademik dan nuansa keislaman, terlebih telah berhasil melahirkan peserta didik yang khatam menghapal Alquran juz 30, disamping peserta didiknya lebih berkarakter, sholeh, mandiri, aktif, cerdas dan terampil.” Ungkapnya.

Atau yang lebih kami kenal dengan SMART, yaitu sholeh, mandiri, aktif, cerdas dan terampil.

Workshop Psikologi Keluarga dan Outbond SMP Negeri 10 Lahat


11051737_806097679482284_9009204693939495386_nApapun jenisnya, outbound – dengan berbagai jenis petualangan (adventure) dan permainan (games) yang biasa dijalankan – sebenarnya memiliki manfaat yang beragam, di antaranya: (1)   komunikasi efektif (effective communication), (2)   pengembangan tim (team building), (3)   pemecahan masalah (problem sulving), (4)   kepercayaan diri (self confidence), (5)   kepemimpinan (leadership), (6)   kerja sama (sinergi), (7)   permainan yang menghibur dan menyenangkan (fun games), (8)   konsentrasi/fokus (concentration), dan (9)   kejujuran/sportivitas.

Sekilas, outbound memang terkesan sebagai aktifitas santai-santai belaka, gimana engga? Abis, aktifitasnya berkutat diseputar permainan yang seru dan menyenangkan, dilakukannyapun dalam suasana santai. Namun, jangan sampai kita meremehkan kegiatan satu ini, soalnya dibalik image santai dan funnya ada segudang manfaat dari outbound  loh.

Beberapa contohnya, bisa mempererat kekompakan antar karyawan, tahu sendiri hampir semua kegiatan outbound selalu dilakukan berkelompok. Untuk menyelesaikan suatu tantangan dibutuhin banget tuh yang namanya kerjasama tim. dengan terciptanya semangat kerjasama dan senasib sepenanggungan, maka rasa solidaritas akan muncul dengan sendirinya. outbound training juga dapat menghilangkan jarak (gap) antara atasan dan bawahan, maupun pegawai baru dan pegawai lama yang ampir terjadi disetiap instansi swasta maupun pemerintah,. kalaw senior dan junior berada dalam satu tim, mau ga mau mereka “dipaksa” harus bisa bekerjasama dan melakukannya bersama-sama. yang mungkin tadinya dikantor hanya sekedar tahu nama dan ada rasa sungkan antara atasan dan bawahan begitupun sebaliknya, dijamin setelah outbound akan bisa akrab dari sebelumnya.

Beragam tingkat kesulitan dalam permainan juga dapat membangun sikap pantang menyerah dan menumbuhkan sikap percaya diri peserta, terutama saat mereka bisa menyelesaikan tantangan atau game yang diberikan. Keberanian dalam menghadapi tantangan dan resiko dengan sendirinya akan terbangun selama peserta mengikuti outbound.

Oleh karena itulah, Keluarga Besar SMP Negeri 10 Lahat mengadakan outbound sekaligus workshop Psikologi Keluarga di Kebun Binatang Wari, Lahat Sumatera Selatan.

Pencak Silat SMP Negeri 10 Lahat Kembali Meraih Prestasi


Pencak Silat SMPN 10 LahatAlhamdulillah, lagi-lagi peserta didik SMP Negeri 10 Lahat mengharumkan nama baik sekolah dengan meraih berbagai prestasi, salah satunya adalah ekstrakulikuler pencak silat.

Kali ini tak tanggung-tanggung, karena pada perlombaan Pencak Silat yang diselenggarakan oleh Himpunan Seni Silat Indonesia (HIMSSI) pada hari Senin tanggal 22 Maret 2015 di Perumnas Slawi, sebagian besar peserta didik yang dikirim (baik per-orangan maupun beregu) berhasil menyabet 6 piala dalam berbagai kategori.

Adapun prestasi yang telah diraih peserta didik SMP Negeri 10 Lahat pada acara tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Azmi Mustaqin, Biliyanto, Fajri, Rico dan Dika (Juara 1 Beregu Putra)
  2. Margareta, Maina, Bella, Delta dan Maya Rosiana (Juara 1 Beregu Putri)
  3. Helda (Juara 2 Kelas A Putri)
  4. Anggi Friady (Juara 3 Kelas B Putra)
  5. Maina Wahyuni (Juara 3 Kelas B Putri)
  6. Maya Rosiana (Juara 3 Kelas D Putri)

Akhhirnya, semoga prestasi demi prestasi yang telah diraih oleh peserta didik SMP Negeri 10 Lahat menjadi penyemangat bagi warga sekolah untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam rangka mengantarkan lulusan SMP Negeri 10 Lahat menjadi Insan yang Sholeh, Mandiri, Aktif, Cerdas, dan Terampil (SMART). Amiin ya Rabbal ‘Aalamiin!

Peserta Didik SMP Negeri 10 Lahat Meraih Mendali Perunggu di FLS2N, Tingkat Provinsi


Pencak Silat SMPN 10 LahatLahat, Sumsel, jurnalsumatra.com – Dua peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Lahat, meraih mendali perunggu pada ajang Festival Lomba Senin Siswa Nasional (FLS2N), tingkat Provinsi.

Dengan kebehasilan kedua peserta didik atas nama Rico Davela dan Siti Aisyah ini, membuktikan bahwa olahraga pencak silat masih diminati oleh kalangan pelajar di Kabupaten Lahat. Dimana, kedua pelajar tersebut mendapatkan juara ketiga dalam ajang FLS2N, tingkat Provinsi.

“Atas keberhasilan yang diraih oleh dua peserta didik ini, setidaknya telah membuktikan jika olahraga pencak silat masih eksis di bumi Seganti Setungguan (Sebutan untuk Kabupaten Lahat). Sebelumnya, kedua peserta didik ini meraih juara pertama FLS2N di tingkat Kabupaten. Lalu dilanjutkan ke tingkat Provinsi, dan berhasil meraih juara ketiga,” terang Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 10 Lahat, H Arif Hidayat, M.Pd.I

Baca lebih lanjut

Pentingnya Pendidikan Sejak Dini


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka; yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, penjaganya malaikat-malaikat yang besar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan_Nya kepada mereka serta selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh_Nya.” (QS. At_Tahrim (66): 6)

Imam ‘Ali (Ali bin Abi Thalib) karamallahu wajhahu berkata, “Yakni, ajarilah mereka (anak-anakmu) dan didiklah mereka dengan akhlaq yang baik.” Hasan Al_Basri juga pernah berkata, “Didiklah mereka untuk mentaati Allah, dan ajarilah mereka tentang kebaik. ”

Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Setiap anak terlahir dalam keadaan suci. Kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi. ”

Berdasarkan ayat Alquran dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta perkataan sahabat dan tabi’in di atas bahwa Islam sangat memperhatikan pendidikan. Hal itu tampak pada metode pendidikan yang diserukan kepada kedua orang tua sedini mungkin, bahkan sejak anak masih di dalam kandungan, dan lebih jauh lagi sebelum pasangan suami istri melangsungkan pernikahan. Maksudnya, Islam juga mengatur pemilihan pasangan yang baik untuk tujuan pendidikan. Seorang wanita yang shalihah akan melahirkan generasi-generasi yang shalih dan shalihah – Insya Allah – yang akan memberikan manfaat besar bagi keluarga, sekolah, masyarakat, umat dan bangsa tentunya.

Pendidikan sejak dini menempati kedudukan yang tinggi dan memperlihatkan aktivitas di rumah dan keluarga. Begitu juga di sekolah dan universitas, juga di tengah masyarakat serta umat. Pembicaran mengenai topik ini muncul pada puncak pembahasan tentang kemasyarakatan. Juga mendapatkan prioritas dalam pembahasan tentang pendidikan formal maupun non-formal. Hal itu tampak dalam poin-poin berikut ini:

Pertama, pendidikan sejak dini merupakan masa terpenting dan mendasar dalam kehidupan manusia, memegang kendali dalam masa perkembangan hidupnya dan mengawali kedewasaan, yang kira-kira terjadi sampai usianya mencapai 30 tahun. Imam An_Nawawi rahimahullah berkata, “Kata pemuda (syabba-b) itu merupakan bentuk jamak dari satu orang muda (sya-b), yang terdapat padanya hal muda (syubba-n) dan kemudahan (syabi-bab). Masa muda merupakan bagian dari kedewasaan, yang terjadi sebelum mencapai usia 30 tahun. Kata pemuda (syabba-b) menurut terminologinya berasal dari kata syabba yang berarti menjadi muda atau, meremaja, atau tumbuh. Lafazh ini mengacu pada keremajaan, kekuatan, semangat, gerak, kebaikan, peningkatan dan perkembangan. Dari lafazh itu terbentuk kata syabba-b, syubba-n, dan syabi-bah yang berarti pemuda atau muda.

Kedua, masa muda (usia dini) adalah musim semi yang berbunga bagi kehidupan manusia, yakni saat kecil (di masa bayi) dan kanak-kanak menuju pada masa muda (remaja). Masa dicurahkan segenap pengharapan dan cita-cita yang besar serta cerah dalam masa depannya. Para pemuda merasakan sendiri masa ini. Mereka tumbuh dan merasa bahwa mereka telah matang secara sempurna serta mendapatkan tempat dalam kehidupan dan memperoleh tempat dalam masyarakat. Orang-orang dewasa dan tua memandang masa muda dengan pandangan cinta serta penghargaan. Masa yang cemerlang tapi telah berlalu (bagi mereka), seperti warisan yang telah hilang. Mereka meratapinya dan menyesali apa yang telah berlalu pada masa itu. Mereka membuat lagu dan syair tentang masa itu dan mengulang-ulang apa yang dikatakan seorang penyair: “Tidaklah masa muda akan kembali hari ini, maka kabarkanlah padanya tentang apa yang telah dilakukan orang yang telah tua itu terhadap masa mudanya. ”

Ketiga, pemuda menikmati kekuatan fisiknya, kemudaan yang hidup, keaktifan gerak dan semangatnya. Seperti juga mereka menikmati kemekaran mereka yang memberi senyum, keindahan, dan kecermelangannya pada masyarakat. Pada masa mekar itu ditanam berbagai harapan, ambisi, dan optimisme.

Keempat, pemuda merupakan persiapan hari ini untuk harapan masa datang. Mereka merupakan tiang umat, bunga bangsa, dan tabungan negara. Mereka adalah otot penggerak, dimana darah panas yang mengalir dalam tubuh pemuda mampu untuk membangkitkan kekuatan. Di atas pundaknya dibangun peradaban dan terbentuk istana masyarakat. Dengan akalnya yang brilian berkembanglah ilmu pengetahuan dan muncullah penemuan-penemuan baru. Dalam semangatnya terletak realisasi harapan yang pasti. Sejarah telah mencatat bahwa ajakan untuk perbaikan. revolusi kebebasan dan perang melawan penindasan maupun angkara murka terletak di tangan pemuda. Mereka dahulu berada pada barisan depan dengan para reformis serta da’I, bersama para Rasul dan Nabi, bergandengan tangan dengan para pemikir serta pendidik. Mereka pembawa sinar yang cemerlang, pembangun kebangkitan, pendiri pembaruan gambaran kehidupan, dan pengubah jalannya sejarah. Kemudian mereka mendirikan tonggak masyarakat, dan bergolak dalam darah pemuda jiwa revolusi.

Kelima, pemuda dikuasai oleh jiwa pemberontak, nafsu syahwat yang semangkin tumbuh, seiring dengan pertumbuhan akal dan pemikrannya di permulaan jalan atau di pertengahannya. Hal itu seperti terlihat dalam berbagai fenomena pada masa ini, yang membedakannya dari masa-masa yang lain, misalnya kebanggaan terhadap diri sendiri dan kesenangan memamerkan kelebihan yang dimiliki. Juga usaha untuk menemukan jati diri, yangmana terkadang hal itu harus dilakukan dengan berbohong dan menyombongkan diri, serta kecenderungan untuk menentang kebiasaan adat, tradisi, dan tatanan kesusilaan. Mereka berbegang pada keyakinan dan prilaku sendiri, mencoba untuk keluar dari pergerakan masyarakat yang tertib. Maka tampak pada mereka sifat suka cita, senang bercanda dan tidak memperdulikan atas konsekuensi perbuatan mereka. Mereka mengutamakan kekuatan materi daripada akal dan pikiran, atau daripada logika serta pertimbangan yang mendalam. Pada pemuda timbul sifat tidak bertanggung jawab dan memberontak, juga samasekali tidak perduli dengan berbagai persoalan atau cara memecahkannya. Mereka ditandai dengan sifat ambisius, mengorbankan dan mengingkari diri sendiri.

Berdasarkan poin-poin di ataslah, maka pendidikan secara umum dan pendidikan Islam secara khusus sangat penting sekali ditanamkan kepada anak sejak dini, demi perkembangannya pada masa yang akan datang. Tentu saja hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama terutama orang tua dalam mendidik anak-anak dalam keluarga, karena mereka (orang tua) adalah pendidik pertama dan utama bagi anak.

Demikianlah ikhwan wa akhwat fillah.
Semoga pemaparan kami ini bermanfaat bagi kita semuanya. Harapan penulis semoga kita masih mendapat kesempatan untuk meniti ilmu_Nya yang maha luas. Amin…!!!

Penulis,
Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Palembang – Sumatera Selatan
30 Dzulhijjah 1428 H / 9 Januari 2008 M

Lihat Tafsir Ibnu Katsir, hal. 391, Tuhfatul Al_Maudud, hal. 134, Thuruq Tadris At_Tarbiyyah Al_Islamiyyah, hal. 29 dan seterusnya.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Ya’la dalam musnad miliknya, juga diriwayatkan oleh Ath_Thabrani dalam kitab Al_Kabir. Lihat Faidh Al_Qadir , hal. 33)

Lihat Syarah Shahih Muslim, hal. 173

Lihat Al_Qamus Al_Muhith, hal. 85, dan Mu’jam Maqayis Al_Lughah, hal. 177

Lihat Dr. Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, alih bahasa Arum Titisari SS, dari judul asli Al_Islam wa Asy_Syabbab, (Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002), cet.1, hal. 22