Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono Meninjau Pelaksanaan Ujian Nasional (UN)


JAKARTA, — Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Boediono meninjau pelaksanaan UN di SMA Negeri 70 Jakarta pada pukul 07.30 WIB. Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMALB/ SMK Tahun Pelajaran 2009/2010 dilaksanakan serentak mulai hari ini, Senin 22 Maret 2010. Wapres meminta agar menjaga aspek kejujuran selama pelaksanaan UN, Senin (22/3) pagi.

Pada kunjungannya, Wapres didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Agama Surya Dharma Ali, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan, dan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh.

Wapres RI dalam keterangan persnya mengatakan, “Saya melihat bahwa upaya untuk menjaga keamanan kejujuran itu sudah mulai berjalan. Saya harapkan sekali aspek kejujuran dalam ujian ini benar-benar dijaga karena artinya sangat penting untuk mendapatkan hasil yang adil yang jujur bagi anak-anak kita. Anak-anak kita akan melihat ini sebagai hasil yang benar-benar obyektif,” katanya.

Sebelum ujian dimulai, di ruang kelas, Wapres memberikan semangat dan dorongan kepada para peserta. “Saya yakin anak-anak bisa. Saya doakan, Insya Allah. Selamat menempuh ujian,” katanya.

Wapres menilai persiapan pelaksanaan UN di SMA Negeri 70 Jakarta cukup rapi. Dia berharap, hal ini juga terjadi di daerah-daerah lain. “Antusiasme dari anak-anak juga baik dan ujian ini kita harapkan menjadi even nasional yang disyukuri semua karena tujuan akhirnya adalah untuk kebaikan, untuk peningkatan standar pendidikan di tanah air kita ini,” katanya.

UN hari pertama mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ujian dimulai pukul 8.00-10.00 WIB. Peserta dinyatakan lulus UN jika memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk SMK, nilai praktik kejujuran minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

Berdasarkan Prosedur Operasi Standar (POS) UN yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), peserta yang tidak lulus UN Utama termasuk susulan dapat mengikuti UN Ulangan pada seluruh atau sebagian mata pelajaran dengan nilai di bawah 5,50 yang dipilih. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi.

Mendiknas mengatakan, terkait distribusi soal, berdasarkan laporan para kepala dinas yang diterimanya semalam, disampaikan bahwa soal-soal telah didistribusikan. “Alhamdulillah semua sudah terdistribusi, ” katanya.

Mendiknas menyatakan, akan mengambil langkah-langkah jika terjadi kebocoran soal UN. Pertama, kata Mendiknas, akan mencari tahu cara terjadi kebocoran, sumber kebocoran, dan yang dianggap bertanggungjawab. “Yang kedua, kalau toh memang bocor betul maka tentu ada antisipasi yaitu soal-soal yang secara khusus disiapkan,” katanya.

Konferensi Pers Hari Pertama Pelaksanaan UN SMA/MA/SMALB/ SMK


Jakarta, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bersama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) memberikan keterangan pers tentang pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama jenjang SMA/MA/SMALB/ SMK, di Gerai Informasi dan Media, Kemendiknas, Senin (22/03).

Dalam sambutannya, Ketua BSNP Djemari Mardapi menyampaikan jalannya pelaksanaan UN diberbagai daerah. Dia mengatakan, beberapa daerah seperti Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah telah menyelenggarakan UN dengan baik. Namun, lanjut dia, di Provinsi Bali terjadi kekurangan lembar jawaban. “Tetapi sudah diatasi langsung menggunakan copy-an lembar jawaban,” katanya.

Lembar jawaban yang disalin ini, lanjut Djemari, kemudian dipindahkan ke lembar jawaban ujian nasional (LJUN) asli disaksikan oleh perguruan tinggi sebagai pengawas, penanggungjawab satuan pendidikan, bersama dengan peserta didiknya sendiri. “Jadi dipindah supaya nanti bisa dipindai (scan),” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendiknas, Mansyur Ramly menyampaikan beberapa temuan di lapangan. Dia mengatakan, berdasarkan pengamatannya selama beberapa hari terakhir sampai dengan pelaksanaan UN, ditemukan rumor tentang beredarnya soal dan jawaban UN. “Semua itu kita coba (tindaklanjuti) menggunakan beberapa jaringan kita, termasuk saudara-saudara para wartawan ini membantu kita untuk melacak,” katanya.

Terkait adanya rumor tentang penundaan ujian di Sulawesi Barat, yang tayang di salah satu stasiun televisi, Mansyur menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan kejadian tersebut tidak benar. “Ujian tetap berlangsung karena yang terjadi sebenarnya hanya ada pertukaran (soal) antara tipe A dan tipe B. Mestinya murid dibagikan soal tipe A, tetapi dibagikan tipe B. Jadi tidak ada masalah sebenarnya. Segera dilakukan (penyelesaian) pada waktu itu,” katanya.

Staf Khusus Mendiknas Bidang Komunikasi Media Sukemi juga menyampaikan bahwa sampai dengan pelaksanaan hari pertama UN jenjang SMA/MA/SMALB/ SMK, Posko Layanan UN 2010 telah menerima dan memantau sebanyak 417 laporan tentang pelaksanaan UN. Laporan ini, kata dia, disampaikan oleh masyarakat dan dinas pendidikan daerah menggunakan saluran sms dan telepon. Sementara, pantauan berita bersumber dari media elektronik seperti media radio dan televisi, serta media cetak.

Sukemi menyebutkan, terdapat 87 laporan tentang Posko UN, 79 tentang pelaksanaan UN, 38 tentang partisipasi polisi menjaga distribusi soal, dan 37 tentang distribusi soal. Selain itu, Wakil Presiden meninjau pelaksanaan UN ada 29 laporan, jaminan dari Balai Pustaka bahwa UN tidak bocor ada 22, peserta UN di Kabupaten Bandung yang direlokasi ada 22, Kunjungan UN Gubernur DKI ada 20, dan larangan membawa ponsel ada 19.

Selanjutnya, isu kebocoran ada 10, isu tim sukses pengawasan soal UN ada tujuh, peristiwa doa bersama menjelang UN ada empat, sidak oleh beberapa kepala pemerintahan di daerah ada empat, Poltabes Padang amankan UN ada tiga, dan try out UN ada satu. “Laporan-laporan itu akan kita tindaklanjuti. Kalau memang benar terbukti akan dilakukan tindakan. Kalau berbau pidana maka tindakan hukum pidana yang dilakukan,” kata Sukemi.