Download Soal-Soal Ujian Nasional Terbaru


Writed again by:  Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Perhatian: Sebelum mendownload file di bawah ini, maka penting untuk mengisi “Buku Tamu” terlebih dahulu atau tinggalkan komentarnya. Jzklh

Download Soal UN SD Terbaru

Download UN SD Lengkap

Download SOAL UN SMP Terbaru

Un SMP Matematika
Un SMP B. Indonesia
Un SMP IPA
Un SMP IPS
Un SMP B. Inggris
Un SMP PPKN

Download SOAL UN SMA Terbaru

Soal Un SMA B. Indonesia
Soal Un SMA B. Inggris
Soal Un SMA Biologi
Soal Un SMA Matematika IPS
Soal Un SMA Ekonomi
Soal Un SMA Anthropologi
Soal Un SMA Geografi
Soal Un SMA Fisika
Soal Un SMA Matematika IPA
Soal Un SMA Kimia
Soal Un SMA Tata Negara
Soal Un SMA Sosiologi

Demikianlah, mudah-mudahan bermanfaat bagi kalangan praktik pendidikan. Aamiin…!

Download Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional (UN) 2010 Level SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA


Writed by: Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Untuk mempermudah siswa agar fokus dan sukses pada mata pelajaran UN 2010, Depdiknas melalui PerMen No.75 Tahun 2009 telah menyusun Kisi-kisi soal UN. Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam penyusunan dan pengembangan soal ujian nasional (UN). Soal UN dibuat oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional dibawah koordinasi Badan Standar  Nasional Pendidikan (BSNP). Soal UN akan dikaji/ditelaah oleh guru, dosen, dan Puspendik di bawah koordinasi BSNP.

Berikut ini adalah kisi-kisi UN 2010 yang telah: https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/02/download-kisi-kisi-soal-ujian-nasional-un-2010-level-sdmi-smpmts-dan-smama/ susun berdasarkan tingkatan sekolah dan mata pelajaran. Silahkan download file jenis pdf sesuai dengan tingkatan dan mata pelajaran yang akan diuji. Rata-rata ukuran file kisi-kisi ini adalah 25 kB. (Silahkan download dengan cara : klik kanan pada download, save as)

Kisi-Kisi UN 2010 Tingkat SMA/SMK/MA dan Sederajat

Kisi-Kisi UN 2010 SMA Program IPA
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 Bahasa Indonesia 50 (download)
2 Bahasa Inggris 50 (download)
3 Matematika 40 (download)
4 Fisika 40 (download)
5 Kimia 40 (download)
6 Biologi 40 (download)
Kisi-Kisi UN 2010 SMA Program IPS
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 Bahasa Indonesia 50 (download)
2 Bahasa Inggris 50 (download)
3 Matematika 40 (download)
4 Ekonomi 40 (download)
5 Sosiologi 40 (download)
6 Geografi 40 (download)
Kisi-Kisi  UN 2010 SMA Program Bahasa
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 Bahasa Indonesia 50 (download)
2 Bahasa Inggris 50 (download)
3 Matematika 40 (download)
4 Sastra Indonesia 40 (download)
5 Sejarah /Antropologi 40 (download)
6 Bahasa Asing Pilihan 40 (download)
Kisi-Kisi UN 2010 SMK
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 Bahasa Indonesia 50 (download)
2 Bahasa Inggris 50 (download)
3 Matematika 40 (download)
4 Teori Kejuruan
Kisi-Kisi UN 2010 MA
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 Bahasa Indonesia 50 (download)
2 Bahasa Inggris 50 (download)
3 Matematika 40 (download)
4 Ilmu Tafsir 40 (download)
5 Ilmu Hadist 40 (download)
6 Ilmu Fiqih 40 (download)
Kisi-Kisi UN 2010 SMA-LB
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 B. Indonesia, B.Inggris dan Matematika Lengkap (download)

Kisi-Kisi UN 2010 Tingkat SMP/MTs dan Sederajat

Kisi-Kisi UN 2010 SMP/MTs
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 Bahasa Indonesia 50 (download)
2 Matematika 40 (download)
3 Bahasa Inggris 50 (download)
4 IPA 40 (download)
Kisi-Kisi UN 2010 SMP-LB
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 B.Indonesia,Matematika, B.Inggris Lengkap (download)

Kisi-Kisi UASBN 2010 Tingkat SD/MI  dan Sederajat

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UASBN Utama Tingkat SD dan MI 2010.

Kisi-Kisi UN 2010 SD/MI
No Mata Pelajaran Jumlah Soal
1 B.Indonesia, Matematika, B.Inggris Lengkap (download)

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu buat para kepala sekolah, guru, dan siswa se Indonesia. aamiin !!!

Jadwal Ujian Nasional 2010 Tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA


Writed by : Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Sumber : Jadwal Ujian Nasional Tahun 2009

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sekolah dipercepat menjadi minggu ke-3 Maret 2009. Informasi pelaksanaan UN SMP-SMA 2010 didasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang  UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010.  Peraturan  ini ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009, seminggu sebelum diganti dengan Mendiknas Prof. Muh Nuh Kabinet Indonesia Bersatu II.

Jadwal tahun 2010 ini lebih cepat dari UN yang biasanya berlangsung pertengahan April. Hal ini disebabkan UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua (enak dong..diberi kesempatan 2 kali).. UN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UN utama. Berikut periode pelaksanaan UN 2010 :

  • Tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK :
    • UN Utama : 22 – 26 Maret 2010
    • UN Ulangan : 10 – 14 Mei 2010
  • Tingkat  SMP/MTs dan SMPLB
    • UN Utama : 29 Maret – 1 April 2010
    • UN Ulangan :7 – 20 Mei 2010
  • Tingkat SD/MI
    • UN Utama : 4 – 6 Mei 2010

UN SMA/MA 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMA dan MA 2010.

UN 2010 SMA Program IPA

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Fisika 40 120 menit Kamis, 25 Maret 2010
5 Kimia 40 120 menit Jum’at, 26 Maret 2010
6 Biologi (II) 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010

UN 2010 SMA Program IPS

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Ekonomi 40 120 menit Kamis, 25 Maret 2010
5 Sosiologi 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010
6 Geografi (II) 40 120 menit Jum’at, 26 Maret 2010

UN 2010 SMA Program Bahasa

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Sastra Indonesia 40 120 menit Kamis, 25 Maret 2010
5 Sejarah /Antro (I) 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010
6 Bahasa Asing Pilihan 40 120 menit Jum’at, 26 Maret 2010

UN 2010 SMK

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Teori Kejuruan

UN 2010 MA

No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 23 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 Ilmu Tafsir 40 120 menit Jum’at, 25 Maret 2010
5 Ilmu Hadist 40 120 menit Kamis, 26 Maret 2010
6 Ilmu Kalam (II) 40 120 menit Senin, 22 Maret 2010

UN SMP / MTs 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMP dan MTs 2010

UN 2010 SMP/MTs

No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 29 Maret 2010
2 Matematika 40 120 menit Selasa,30 Maret 2010
3 B. Inggris 50 120 menit Rabu, 31 Maret 2010
4 IPA 40 120 menit Kamis, 1 April 2010

UASBN SD/MI 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)

Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UASBN Utama Tingkat SD dan MI 2010.

UN 2010 SD/MI

No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 4 Mei  2010
2 Matematika 40 120 menit Selasa, 5 Mei 2010
3 IPA 40 120 menit Rabu, 6 Mei 2010

Keterangan:

  • Alokasi Waktu = waktu total UN (persiapan, ujian, dan selesai).Waktu Efektif UN adalah 120 menit (2 jam)
  • UN dilaksanakan mulai pukul 08.00-10.00 untuk setiap sesi pelajaran, dan kecuali mata pelajaran ke-2 (II) untuk tingkat SMA/MA yang dilaksanakan pada hari Senin bersama mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Standar Kelulusan UN 2010

Standar kelulusan UN 2010 sebenarnya sama dengan UN tahun 2009 yakni peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun 2010 dinyatakan lulus jika:

  1. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengannilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;
  2. khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

Kabar Baru! (Update) : UN Campur Batal

Klik juga di sini: https://alhafizh84.wordpress.com/2009/12/18/ujian-nasional-un-tetap-dilaksanakan/

Pada tanggal 7 Desember 2009,  Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Djemari Mardapi menyatakan bahwa  pelaksanaan UN campur (exchange place) pada 2010 batal dilaksanakan. Hal ini dikarenakan setelah dievaluasi dan disimulasi, UN campur itu hanyamungkin dilakukan di perkotaan. Sehingga BSNP tidak bisa memperlakukan hanya campur hanya di untuk siswa di perkotaan. Akhirnya BSNP dan Depdiknas sepakat tidak melaksanakan UN campur pada 2010 (Kompas).

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu buat para kepala sekolah, guru, dan siswa se Indonesia. aamiin !!!

Ujian Nasional (UN) Tetap Dilaksanakan


Sumber: http://www.depdiknas.go.id/

Jakarta, Senin (14 Desember 2009) — Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menegaskan, Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2009/2010 akan tetap berjalan.

Hal tersebut disampaikan Mendiknas usai membuka Seminar Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca Tahun 2009 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin (14/12/2009).

Mendiknas menyampaikan sejarah mengenai UN. Mendiknas menuturkan, sebelum Indonesia merdeka sampai dengan tahun 1972 ada ujian negara yaitu satu ujian secara nasional yang menyelenggarakan negara. Mendiknas menyebutkan, pada saat itu tingkat kelulusan antara 30 – 40 persen. Sejalan dengan itu, lanjut Mendiknas, pada tahun 1969 dimulai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), yang salah satu programnya adalah menaikkan angka partisipasi kasar (APK). “Yaitu mendorong anak – anak supaya dia bisa melanjutkan sekolah. Oleh karena itu dibangun SD Inpres. SD yang didasarkan atas instruksi presiden supaya dia bisa masuk ke sekolah,” katanya.

Lebih lanjut Mendiknas menjelaskan, karena jumlah siswa yang tidak lulus banyak di ujian negara maka kesempatan orang bersekolah menjadi terbatas. “Melihat kondisi itu, kemudian dibuat kebijakan baru ujian sekolah yaitu kelulusannya diserahkan kepada sekolah,” katanya.

Mendiknas mengatakan, kebijakan yang kemudian diterapkan selama 20 tahun ini berdampak siswa lulus semua. “100 persen semuanya lulus. Oleh karena itu muncul yang namanya Ebtanas,” ujarnya.

Mendiknas menyebutkan, Ebtanas adalah kombinasi antara ujian negara dengan  ujian sekolah. Pada Ebtanas nilai siswa ditentukan menggunakan rumus PQR yaitu gabungan dari nilai rapor, ujian sekolah, dan ujian nasional. “Hasilnya ternyata ujian yang diselenggarakan oleh nasional tadi itu dengan ujian yang diselenggarakan oleh sekolah ada gap yang luar biasa dan akibatnya juga lulus semua,” katanya.

Mendiknas mencontohkan, pada mata pelajaran yang sama seorang siswa yang diuji secara nasional mendapatkan nilai tiga, tetapi di ujian sekolah mendapatkan nilai delapan. “Jadi tadi itu mulai murni negara sudah, ditambah lagi murni sekolah juga sudah, dikombinasi dengan ujian sekolah juga sudah. Nah sekarang ini mata pelajarannya tertentu saja yang diuji oleh negara, yang lain sekolah yang menentukan,” katanya.

“Jadi apa yang diperdebatkan oleh orang – orang sekarang serahkan kepada sekolah itu sudah dilakukan tahun 1972 dulu. Hasilnya jeblok, lulus semua. Munculah yang namanya seratus persenisasi. Lho kok sekarang mau ditarik lagi berarti kembali kepada (tahun) 1972 yang lalu,” kata Mendiknas.

Mendiknas mengimbau kepada peserta didik untuk siap menghadapi ujian dan tidak terjebak pada perbedaan – perbedaan pendapat. “Orang yang paling baik adalah orang yang paling siap. Oleh karena itu, tugas utama guru mengajar, tugas utama murid adalah belajar. Kalau kita sudah siap, diuji oleh siapapun tidak ada masalah,” katanya.

Mendiknas mendorong supaya siswa tahan banting dan mempunyai semangat yang tinggi. “Bagi saya tidak perlu dipertentangkan antara apakah itu pemetaan dan kelulusan,” ujarnya.

Terkait usul untuk menjadikan UN hanya sebagai standar, Mendiknas mengatakan, kalau hanya dijadikan standar tidak melekat pada nilai itu pada orang per orang maka bisa menjadi bias lagi. “Sampeyan ujian negara, tidak saya pakai untuk menentukan kelulusan. Sampeyan akan menjawab sembarang ya kan? Wong nda menentukan, nda ada apa – apa nya. Berarti akan ada bias lagi. Kenapa harus kita kontroversikan? jauh lebih baik, sudah disamping untuk mementukan (kelulusan) juga untuk standar,” ujarnya kepada media.***

Bagaimana merut anda???

Ujian Nasional (UN) Jangan Dijadikan Eksperimen Pembuktian Kecurangan


Sumber: http://www.depdiknas.go.id/

Pekanbaru, Sabtu (5 Desember 2009) — Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh meminta untuk menyiapkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan baik. Pemerintah daerah diperbolehkan untuk mencanangkan target kelulusan para siswa pada UN yang akan diselenggarakan pada Maret 2010.

“Gubernur, bupati, dan kepala dinas boleh mencanangkan (target kelulusan) 100 persen. Caranya untuk mencapai (kelulusan) 90 persen atau 100 persen sama dengan kita punya target ingin pergi haji. Tidak ada yang melarang, tapi yang tidak boleh itu untuk mencapai pergi haji itu pakai (cara) nakal – nakal,” kata Mendiknas pada Silaturahmi Kerja Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orwil Riau Tahun 2009, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau, Sabtu (5/12/2009).

Mendiknas meminta untuk mengawal pelaksanaan UN agar dapat berjalan secara bersih dan jujur. “Dari situlah cermin potensi anak – anak kita. ICMI kita harapkan mampu mengawal nilai kejujuran. Jangan sekali – kali UN itu dijadikan sebagai eksperimen lapangan untuk pembuktian kecurangan,” katanya.

Mendiknas menyampaikan ada empat syarat lulus UN. Pertama, siswa telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran. Kedua, dinyatakan lulus oleh guru dan kepala sekolah yang dinilai dari aspek moralitas. Syarat ketiga lulus ujian sekolah, dan syarat terakhir lulus UN. “Kalau empat – empatnya lulus maka luluslah dia, sehingga kalau ada yang mengatakan bahwa UN satu – satunya (syarat), bukan,” katanya menjawab pertanyaan wartawan usai acara.

Mendiknas dalam kunjungan kerjanya ke Riau memberikan perhatian khusus kepada siswa sekolah luar biasa (SLB). Saat meninjau SLB Sri Mujinab Pekanbaru, Riau, Mendiknas memberikan motivasi dan dorongan kepada para siswa dan guru. “Insya Allah mereka orang – orang yang ikhas ikut mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, kita berikan perhatian secara khusus. Kalau ada pengangkatan pegawai negeri bisa diprioritaskan ditempatkan di sini, ” katanya.

Mendiknas meminta, agar pemerintah mulai dari pemerintah pusat pemerintah provinsi sampai dengan pemerintah kabupaten tidak menganaktirikan, baik itu sekolah SLB maupun sekolah umum biasa, negeri maupun swasta.

Sementara, pada kunjungan berikutnya ke SMKN 1 Pekanbaru, Riau, Mendiknas, mengajak para siswa untuk merawat sekolah. Mendiknas menyebutkan, ada tiga hal yang harus dirawat di sekolah yaitu lingkungan, hubungan guru dengan murid, dan keilmuan atau keterampilan. “Cara merawat ilmu dengan belajar dan belajar. Ciri orang yang merawat ilmunya dengan baik itu (ketika) diuji kapanpun dan diuji oleh siapapun tidak pernah mengeluh. Jangankan diuji bapak ibu guru di tingkat sekolah, diuji oleh kabupaten pun siap, diuji oleh provinsi pun siap, diuji secara nasional pun siap, bahkan (diuji secara) internasional,” katanya.

Pada kunjungan berikutnya ke Yayasan Masmur Mendiknas melihat fasilitas sekolah bengkel praktek sepeda motor dan mesin mobil. Yayasan Masmur menaungi Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar, SMK Multi Mekanik, SMP, MTs, MAS. Yayasan ini berencana meningkatkan STAI Al-Azhar jadi universitas.

Kepada para siswa, Mendiknas meminta agar belajar untuk menghadapi ujian. “Bulan Maret (2010) ujian. Siapkan dengan baik. Saya doakan adik – adik yang akan ujian bisa sukses semua,” ujarnya.

Kunjungan diakhiri dengan sosialisasi program kerja Mendiknas di Universitas Riau. Tema acara yang dihadiri beberapa universitas di Sumatera menggunakan fasilitas video conference ini adalah Kebijakan Pendidikan Nasional 2010 – 2014.***

Penjelasan Mentri Pendididikan Nasional Terhadap Penolakan Kasasi Mahkamah Agung (MA) Tentang Pelaksanaan Ujian Nasional (UN)


Sumber: http://www.diknas.go.id/headline.php?id=1300

Menyusul keputusan  Mahkamah Agung  (MA) yang menolak kasasi dari pemerintah berkait keputusan  dari Pengadilan Tinggi Jakarta tentang pelaksanaan Ujian Negara (UN), Mendiknas menegaskan, akan melakukan perubahan pada pelaksanaan UN  tahun  2010 mendatang.

Dalam sambutannya, Mendiknas mengatakan, “perubahan ini tentu bukan lantaran adanya keputusan MA itu, tapi bagian dari  upaya perbaikan yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat terhadap pelaksanaan UN. Jadi niat untuk melakukan perubahan  itu bukan lantaran adanya keputusan MA itu , sampai sekarang saja belum melihat  dan membaca bunyi keputusan  itu,” katanya.

“kami sepenuhnya akan patuh terhadap keputusan lembaga negara dan siap menjalankannya. Demikian juga jika  ada jalur hukum lain setelah kasasi ditolak.  Menurut para ahli  hukum masih ada dalam bentuk PK ( peninjauan kembali),” katanya.

Persoalannya, kata Mendiknas menjelaskan, sampai saat ini, Depdiknas  belum menerima putusan kasasi itu, bagaimana bunyinya. Memang ada di website MK yang menjelaskan kasasi pemerintah berkait dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berkait dengan pelaksanaan UN.

Mendiknas menjelaskan, ia mencoba memahami putusan kasasi yang dikeluarkan MA berkait dengan keputusan pengadilan  tinggi pada 3 Mei 2007 lalu itu. Ada enam point tiga diantaranya itu yang mungkin dimaknai sebagai pemerintah tidak boleh melaksanakan UN. “Kalau melihat keputusan itu, tidak ada satu kata pun yang menyatakan tentang  dilarangnya pemerintah untuk melakukan UN,” katanya.

Yang ada kata Mendiknas menjelaskan, dalam bentuk memerintahkan kepada para tergugat ( baca:pemerintah)  untuk meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, akses informasi yang lengkap di seluruh daerah di Indonesia, sebelum mengeluarkan kebijakan Pelaksanaan Ujian Nasional lebih lanjut ; memerintahkan kepada para tergugat untuk mengambil langkah-langkah  konkrit untuk mengatasi gangguan psikologi dan mental peserta didik dalam usia anak akibat penyelenggaraan UN; memerintahkan kepada para tergugat untuk meninjau kembali Sistem Pendidikan Nasional.

Berkait dengan perintah itu, Mendiknas menjelaskan Depdiknas telah melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, akses informasi yang lengkap di seluruh daerah di Indonesia.” Pada program seratus hari Depdiknas jelas terlihat  upaya-upaya itu sedang dilakukan, misalnya  menyambungkan ke 17.500 sekolah,” katanya.

Berubah

Dalam sambutannya yang lain, Mendiknas mengatakan, “Pelaksanaan UN 2010 akan berubah, UN juga dinyatakan bukan sebagai satu-satunya penentu kelulusan, tetap yang menentukan kelulusan adalah sekolah atau guru. Artinya, jika ada peserta didik yang memperoleh nilai 10, tapi menurut gurunya peserta didik itu tidak lulus, maka dia tidak lulus,” katanya.

Mendiknas menjelaskan, anggapan UN dijadikan satu-satunya untuk menentukan kelulusan adalah keliru. Hasil UN digunakan antara lain untuk pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan, serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Perubahan yang paling signifikan dari pelaksanaan UN tahun sebelumnya dengan UN 2010, lanjut Mendiknas, adalah adanya kesempatan bagi para peserta didik untuk UN susulan, bagi mereka yang pada saat pelaksanaan tidak bisa ikut karena suatu sebab, seperti sakit. -Sidiknas-