Metode Latihan Siap (Drill)

Writed by : Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Sumber : https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-latihan-siap-drill/

7.  Metode Latihan Siap (Drill)

Metode latihan siap (drill) pengertiannya sering dikacaukab dengan istilah “ulangan”. Padahal maksud keduanya berbeda.

Latihan siap dimaksudkan yaitu agar pengetahuan siswa dan kecakapan tertentu dapat menjadi miliknya, dan betul-betul dikuasai siswa. Dengan kata lain metode latihan siap (drill) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan/cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan

Sedangkan ulangan hanyalah untuk salah satu alat untuk, mengukur sejauh mana siswa telah menguasai dan menyerap pelajaran yang telah diberikan. Latihan-latihan perlu untuk ketrampilan, kemahiran dan spontanitas penguasaan hasil belajar.

Dalam pelajaran agama, metode latihan siapa dapat dilakukan misalnya : untuk melatih siswa agar terampil dalam membaca al-Qur’an, latihan ibadah salat, latihan berpuasa bulan Ramadhan, dan berbagai topik lainnya, misalnya latihan menulis kaligrafi (tulisan khat/Arab), latihan-latihan menulis ayat, bahasa Arab dan sebagainya.

Pada latihan siap (drill) untuk melaksanakan ibadah salat dalam Islam sangat ditekankan pada anak didik sedini mungkin agar dengan latihan-latihan yang dilakukan pada anak didik tidak merasa canggung setelah merasa dewasa.dan Islam memberi sangsi bagi mereka yang tidak melaksanakan setelah sampai usia baligh/dewasa. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW berbunyi :

“Perhatikanlah anak-anakmu sala ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka karena meningglkan salat pada waktu mereka berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka dari tempat tidurmu”

Jadi Islam sangat mementingkan cara latihan siap ini dalam sistem pendidikan Islam.

Dalam pelaksanaannya metode latihan siap ini, tentunya sebelumnya siswa telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya, kemudian siswa disuruh mempraktekkannya atas bimbingan guru sehingga menjadi mahir dan terampil

Kebaikan metode latihan siap (drill)

  1. Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan
  2. Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar
  3. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinyu dan disiplin diri, melatih diri, belajar mandiri
  4. Pada pelajarana gama dengan melalui metode latihan siap ini anak didik menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada Allah

Kekurangan metode latihan siap terletak pada :

  1. Dapat menjadi pembakat dan inisiatif siswa sebab melalui cara/metode ini, ini berarti para siswa dibawah kepada konformitas dan diarahkan kepada uniformitas
  2. Siswa dapat statis dalam penyesuaian dengan situasi lingkungan yang terpaku dalam petunjuk-petunjuk praktis tertentu, serta insiatif siswa untuk mengembangkan sesuatu yang baru menjadi terikat. Hal ini berarti bertentangan dengan prinsip-prinsip teori belajar
  3. Membentuk kebiasaan yang kaku yang bersifat mekanis dan rutinitas. Kurang memperhatikan aspek intelektual anak didik
  4. Pengajaran cenderung bersifat verbalisme
  5. Dalam pelaksanaanya metode ini memakan waktu/proses yang cukup banyak/ lama
  6. Dalam pelajaran agama memerlukan ketelatenan/ketekunan serta kesabaran dari pihak guru maupun dari siswa sendiri

Prinsip-prinsip latihan siap (drill), yaitu

Berikut ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode latihan siap (drill) :

  1. Waktu yang digunakan dalam latihan siap (drill) cukup tersedia
  2. Latihan siap (drill) hendaklah disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan siswa anak didik
  3. Latihan siap (drill) memiliki daya tarik dan merangsang siswa untukbelajar dan berlatih secara sungguh-sungguh
  4. Dalam latihan tersebut pertama diutamakan ketepatan kemudian kecepatan, akhirnya kedua-duanya
  5. Pada waktu latihan harus diutamakan yang esensial
  6. Latihan dapat memenuhi perbedaan kemampuan dan kecakapan individu siswa
  7. Dapat menyelingi latihan, sehingga tidak membosankan
  8. Diperlukan kesabaran dan ketelatena dari pihak guru, terutama materi pembelajaran agama

Tinggalkan komentar