Writed by : Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I
Sumber : https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-tanya-jawab/
6. Metode Tanya Jawab
Dimaksudkan metode tanya jawab yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran dengan jalan guru mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk dijawab, bisa pula diatur pertanyaan-pertanyaan diajukan siswa lalu dijawab oleh siswa lainnya.
Antarametode tanya jawab dengan metode diskusi memiliki segi-segi perbedaan. Kalau pada metode tanya jawab, guru pada umumnya menanyakan kepada siswa apakah mereka telah mengerti dan memahami pelajaran yang diberikan dan bagaimana proses pemikiran yang dipakai oleh siswa. Maka dalam metode diskusi, pertanyaan guru lebih dititikberatkan untuk merangsang siswa berpikir abstrak dan kompleks serta jawaban atas pertanyaan tersebut diharapkan tidak bersifat tunggal atau mutlak adanya, akan tetapi dapat mengandung alternatif dan penafsiran yang berbeda-beda.
Metode tanya jawab tepat digunakan apabila :
- Untuk merangsang siswa agar perhatinnya terpusat kepada masalah/materi pelajaran yang sednag dibicarakan
- Sebagai pre test terhadap pelajaran yang telah diberikan
- Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama dari siswa
- Memimpin pengamatan dan pikiran siswa agar terarah
- Untuk menguatkan pengamatan dan pengetahuan siswa yang telah dimilikinya
Metode tanya jawab kurang tepat digunakan apabila
- Menilai kemajuan siswa
- Memberi jawaban dari siswa, namun membatasi kemungkinan jawaban yang berbeda
- Memberi giliran pertanyaan berdasarkan urutan bangku atau absen siswa
- Pertanyaan hanya ditujukan kepada orang/siswa tertentu saja
Keunggulan metode tanya jawab
- Situasi kelas menjadi hidup/dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
- Melatih siswa agarberani mengemukakan pendapat secara argumentatif dan bertanggung jawab
- Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru yang dapat membawa ke arah diskusi yang positif
- Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat diantara siswa
- Dapat mengukur batas kemampuan dan penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah diberikan
Kelemahan metode tanya jawab
- Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk menyelesaikannya. Bahkan perbedaan pendapat antar guru dan siswa dapat menjurus kepada negatif, dimana siswa menyalahkan guru, dan ini besar risikonya
- Tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan/materi pelaharan, hal ini terjadi jika guru tidak dapat mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan siswanya
- Tidak cepat merangkum bahan pelajaran
- Tanya jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi
Teknik mengajukan pertanyaan
Agar metode tanya jawab dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif, maka teknik mengajukan pertanyaan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
- Mula-mula pertanyaan ditujukan kepada semua siswa baru kemudian diajukan kepada siswa tertentu yang dapat menguasi
- Beri siswa untukberpikir menjawab pertanyaan
- Pertanyaan hendaklah singkat/padat dan tidak berbelit-belit
- Guru tidak menjadi hakim atas pertanyaan yang diajukannya, namun memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan jawaban yang benar dan memuaskan
Saran-saran pelaksanaan metode tanya jawab
- Merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan secaramatang dan terencana
- Pertanyaan yang diajukan singkat/padat dan dapat merangsang berpikir siswa
- Pertanyaan disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa
- Pertanyaan memiliki jawaban yang pasti
- Jawaban dari siswa dapat disempurnakan jika kurang tepat dan mengenai sasaran
Dalam pendidikan agama, metode tanya jawab dapat diterapkan dalam menyajikan bahan pelajaran : Fikih dan dalam pelajaran akhlak serta pokok-pokok bahasan lainnya yang mengandung nilai tanya jawab. Misalnya pelajaran sejarah Islam.
Pada pelajaran fiqih misalnya pokok bahasan mengenai fiqh menukahat, jinayat, mawaris, puasa, haji dan lain-lainnya. demikian juga dalam pelajaran akhlak dan sejarah Islam.
Dalam sejarah Islam metode tanya jawab ini pernah diterapkan oleh rasulullah SAW ketika beliau mengutus sahabat Mu’az bin Jabal untuk menjadi hakim di negeri Yaman. Rasulullah bertanya kepada Mu’az melalui sabdanya yang berbunyi :
“Bagaimana (Mu’az), engkau memutuskan, apabila datang kepadamu suatu perkara? Mu’az menjawab : aku putuskan berdasarkan Kitabullah. Jiika aku tidak ketemukan hukumnya dalam Kitabullah maka berdasarkan Sunnah Rasulullah, maka kuberijtihat dengan pendapatku, dan aku tidak akan mengabaikan (perkaraitu). Lalu Rasulullah mengusap-usap pundak Mu’az seraya bersabda : Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufiq kepada utusan Rasulullah kepada sesuatu yang diridhai oleh Rasulullah” (H.R Ahmad Abu Daud).