Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran

Writed by:  Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I

Berikut ini adalah postingan saya sebelumnya, yaitu tentang beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Adapun maksud saya menuliskannya kembali adalah untuk mempermudah pengunjung untuk membaca tulisan ini. Beberapa pendekatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut :

1.  Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera bahwa siswa dapat mengelompokan makhluk hidup, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat mengelompokan makhluk hidup. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas atau karyawisata.

2.  Pendekatan konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
3.  Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering digunakan pendekatan lingkungan.

4.  Pendekatan inkuiri
Penggunaan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti ( Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka. Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.

5.  Pendekatan penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar – benar baru. Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.

6.  Pendekatan proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

7.  Pendekatan interaktif ( pendekatan pertanyaan anak )
Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire & Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu melakukan llangkah – langkah mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.

8.  Pendekatan pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

9.  Pendekatan sains teknologi dan masyarakat ( STM )
Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah

10.  Pendekatan terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan terpadu yang sedang berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba – laba, model keterpaduan.

29 Comments

  1. saya mau tanya.. apa perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan konstruktivis.. saat ini saya sedang ingin skripsi..judul saya itu..saya ingin penelitian tapi bingung apa perbedaan dari keduanya.. mohon dijelaskan.. bisa lewat email saya.. trima kasih..

  2. Kalau Pendekatan Konstruktivisme adalah landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya.

    Sedangkan, Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapinya.

    Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan trategi daripada memberi informasi. Guru hanya megelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student centered daripada teacher centered.

    Mudah-mudahan bermanfaat 🙂

  3. terima kasih,, saya sedikit ada pencerahan.. tapi menurut bapa apakah boleh kedua pendekatan itu saya bandingkan hasil belajarnya..? kemudian kalo boleh, saya agak bingung menerapkan kedua pendekatan itu di dua kelas berbeda.. saya jadi agak bingung atau khawatir ujung2nya penerapannya sama.. saya jurusan matematika.. kalo untuk kontekstual saya masih paham mengaitkan dg kehidupan nyata lewat LKS yang saya buat sendiri nanti.. tapi untuk konstruktivis gimana ya..? pastinya pake lembar kerja juga,,cuma teknis menerapkan sebuah materi tapi pake pendekatan kontruktivis itu seperti apa ya,, belum lagi lembar kerja pun harus berbeda dgn kelas yang diterapkan kontekstual..

    intinya yang penting sekarang apakah boleh dan bisa saya membandingkan kedua pendekatan tercsebut?? walopun sepertinya agak samar atau missmatch tapi saya sudah terlanjur ambil judul itu dan dosen pun menyetujui saja..kalo saya harus ganti judul saya tidak punya waktu lagi dan berarti saya harus mengulang dr awal dan saya harus seminar proposal lagi,,, saya tidak mau seperti itu..saya ingin cepat lulus..sekarang saya udah di tahun keenam..temen2 saya sudah banyal yg lulus..

    mohon sarannya kembali..trims..

  4. Allahu Akbar, kayaknya ini polemik nich, di satu sisi anda ingin meneliti tentang kedua pendekatan di atas, dan di satu sisi anda belum begitu memahami kedua pendekatan tersebut dalam penerapannya.

    Kalau boleh kami saran: Sebaiknya anda juga berkonsultasi dengan dosen-dosen pembimbing untuk mendapatkan penjelasan yang berharga dari mereka, karena barangkali mereka mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam memahami kedua pendekatan tersebut. Dengan demikian, selain anda akan mendapatkan informasi baru, dan anda juga akan mendapatkan petunjuk yang konkrit dari mereka dalam penerapan kedua pendekatan ini pada kelas yang berbeda.

    Menanggapi pertanyaan anda di atas, maka sepengetahuan dan sepemahaman serta sepengalaman kami tentu anda boleh dan bisa membandingkan kedua pendekatan tersebut di dua kelas yang berbeda, tinggal apa variabel keduanya (misalnya: minat belajar, hasil belajar, dll).

    Sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya bahwa Pendekatan Konstruktivisme adalah landasan berpikir Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL), sehingga pada dasarnya setiap pendekatan memiliki perbedaan yang mendasar, walaupun secara sepintas sepertinya sama alias tidak berbeda. Hal ini sama seperti seseorang yang mendengar kata-kata (misal: pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, teknik pembelajaran, model pembelajaran) tampaknya sama, tapi memiliki makna yang berbeda. Dengan demikian, kedua pendekatan tersebut memiliki makna dan penerapan yang berbeda.

    Perbedaannya adalah kalau Pendekatan Konstruktivisme memfokuskan proses pembelajarannya di kelas untuk membangun pengetahuan siswa terhadap suatu materi pelajaran, atau dengan kata lain siswa sendiri yang mencari tahu mengapa bisa timbul sebuah rumus matematika seperti itu (misal: rumus luas segi empat), akan tetapi pada tahap ini siswa tidak diajak untuk mengetahui dan memahami materi pelajaran tersebut dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-harinya, apalagi untuk memahami mengapa mereka mempelajarinya. Jadi dalam penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam proses pembelajaran, yang aktif bekerja adalah siswa, adapun guru hanya sebagai observator dan fasilitator untuk menjacai tujuan pembelajaran.

    Sedangkan, pada Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) guru hanya berusaha untuk mengaitkan antara materi pelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan kata lain, Pendekatan Kontekstual masih berorientasi kepada guru bukan siswa, karena siswa hanya diajak untuk memahami bahwa materi pelajaran yang akan mereka pelajari akan mempunyai manfaat dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari. Pada tahap ini siswa tidak diajak untuk membangun pengetahuan mereka terhadap materi yang akan diajarkan.

    Kesimpulan sementara kami: “Kalau ditinjau dari segi cakupan, maka Pendekatan Kontekstual lebih luas daripada Pendekatan Konstruktivisme, karena siswa tidak hanya mengerti dan paham terhadap materi pelajaran, tapi juga mereka dapat memahami bahwa materi pelajaran tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dan kalau ditinjau dari orientasinya, maka Pendekatan Konstruktivisme lebih berfokus kepada siswa (siswa yang banyak terlibat dalam proses pembelajaran), sedangkan Pendekatan Kontekstual masih banyak campur tangan guru dalam proses pembelajaran.

    Sekian dulu yang dapat kami bantu, mudah-mudahan bermanfaat 🙂 tetap semangat and maju terus dunia pendidikan Indonesia. hehehe

  5. hmm,, terima kasih banyak pak.. saya senang mendapat pencerahan kembali dan semakin jelas..saya akan coba konsultasikan dengan dosen saya..

    berarti kedua pendekatan tersebut sah saja kan maksudnya boleh saja kan untuk saya bandingkan hasil belajarnya..

    sekali lagi terima kasih, pastinya semua jawaban2 bapak sangat bermanfaat buat saya dan mohon do’anya ya pak..:)

  6. Ass. Pak setelah saya membaca tulisan bapak tentang jenis2 pendekatan dalam pembelajaran, kalau boleh saya mohon untuk di kirimkan contoh RPP yang langkah langkah kegiatan belajarnya menggunakan model CTL agar kami lebih jelas bagai mana bentuk kegiatan pembelajarannya, wassalam.

  7. to the point z ya..
    pa ada “pendekatan keterampilan belajar” pada strategi pembelajaran???
    mohon dijawab y,,,,cz saya di minta untuk meneliti hal tersebut, sementara saya tidak pernah membaca mengenai “pendekatan keterampilan belajar”.
    atau
    apakah ada pendekatam yang sama dengan pertanyaan saya,,,kalau ada, apa pendekatannya???
    terimakasih sebelumnya.

  8. pak saya pernah tahu ada pendekaan-pendekatan belajar spt pendekatan hukum jost, pendekatan bigg dan ballard yang ada di psikologi pendidikan yang ada di bukunya MUHIBBIN SYAH,,terus apa bedanya dengan pendekatan yang bapak jelaskan ?
    mohon penjelasannya terima kasih…

  9. For single utilize, you are able to choose purchasing a coffee maker that definitely
    will pour coffee any mug at just a period, whilst retaining the coffee maker filled with
    coffee, and retaining the newness up until the very final cup.
    we love my personal bialetti espresso maker and also know it
    possibly makes the better coffee of the many separate alternatives an estimated and additionally right now we
    need moved into my unique home that has the gas cooker im supposed to make the undertaking in order to choose it a lot more often.

  10. If they did any expected diligence they would
    understand which Ralph Lauren kids clothing is available as part of virtually each store and also mall that you
    could name. I had seen it on some stylish fictional character like the duke of Windsor or perhaps as part of a flick or perhaps magazine from the thirties.
    Wholesale Ralph Lauren pas cher for Men provide a ideal fit
    and also these come as part of various color shades that can be matched with
    just about any pants.

  11. Problems just arise when Candida overloads the body and there exists a great
    overgrowth of the yeast. Generally there tend to be many
    probiotic supplements that you can find in order to take orally
    in order to help reduce of the yeast infection your are working with.
    The Candida treatment and is extreme in alkalic
    producing foods and also low through acidic creating foods.
    Since Candida albicans, the specific subspecies of Candida that is harmful at increased levels is found in assorted websites in our body, the resulting yeast problems are
    different and.

  12. Would you like to learn how to use numerous different
    kinds of welding technologies. Many Welding chances Available
    inside of the Range of Locations. Welding is the one of the more preferred vocational trainings as part of Florida, as well as for a beneficial reason.

Tinggalkan komentar